Rabu 20 Aug 2014 10:12 WIB

Agar Khusyuk Beribadah, Jamaah Haji Waspadai Penyakit Berikut

Rep: Neni Ridarineni/ Red: Agung Sasongko
 Salah satu jamaah haji lanjut usia yang baru tiba dari tanah suci diangkut dengan ambulans di Asrama haji Palembang
Foto: Antara
Salah satu jamaah haji lanjut usia yang baru tiba dari tanah suci diangkut dengan ambulans di Asrama haji Palembang

REPUBLIKA.CO.ID,  YOGYAKARTA - Ketahanan fisik calon jamaah Haji akan diuji. Itu sebabnya, calon jamaah haji perlu berlatih fisik sebelum keberangkatan.

''Dengan demikian persiapan fisik sebelum menunaikan ibadah Haji perlu dikelola dengan sungguh-sungguh, disamping persiapan mental spiritual,''kata Dosen Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta (UNY)  BM. Wara Kushartanti,MS dalam Seminar Olahraga dan Kesehatan pada Lansia dan Calon Jamaah Haji/Umroh di Fakultas Ilmu Keolahraga Universitas Negeri Yogyakarta belum lama ini.

 

Menurut dia, kadang ada beberapa penyakit atau keluhan sederhana jamaah haji yang bisa mengganggu para jamaah haji, seperti pusing, batuk dan flu, nyeri lambung, mual dan kembung (maag/ gastritis), diarrhea, sembelit, rasa capek, cedera bahu dan leher, cedera punggung dan pinggang, cedera lutut dan cedera pergelangan kaki .

Untuk mengatasi dan mencegah hal itu dr memberikan beberapa  tips.   

1. Pusing 

Penyebabnya disamping karena kurangnya oksigen yang dikirim ke otak,  juga kurangnya cairan tubuh, dan merupakan keluhan ikutan dari penyakit infeksi yang sering dialami.  Ada tidaknya dehidrasi dapat dilihat dari volume, kekentalan, dan warna urin yang dikeluarkan. Urin harus dijaga tetap jernih dengan volume yang cukup dan pengeluaran yang lancar.Untuk mencegah pusing  lakukan gerakan dan pijatan yang dapat memperbaiki sirkulasi darah otak, sehingga pengiriman oksigen ke otak akan lancar. Minum sedikit demi sedikit tapi sering (tanpa menunggu haus), juga merupakan pencegahan pusing.

2. Batuk-flu termasuk MERS CoV.

Virus sebagai penyebab utama dari penyakit tersebut akan mudah menyerang mereka yang daya tahan tubuhnya rendah termasuk pada lansia dan orang yang sedang capai,  Untuk mengatasinya di samping obat untuk meredakan gejalanya, peningkatan daya tahan tubuh harus menjadi prioritas. Pengaturan makan, istirahat, dan pemijatan dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh, dan meredakan gejala batuk-flu.

3. Nyeri lambung, mual, kembung (Maag/Gastritis)

Penyakit tersebut banyak terjadi pada lansia dan jamaah Haji. Penyebabnya di samping faktor makanan, faktor kejiwaan juga sangat mempengaruhi kambuhnya penyakit maag yang memang telah diderita sebelumnya.

Biasanya penderita telah mengenal beberapa jenis makanan yang sering memicu kambuhnya maag, karena setiap orang mempunyai kepekaan masing-masing. Secara umum, makanan pedas, kopi, dan rasa yang terlalu merangsang sebaiknya dihindari, terutama pada saat mau bepergian. Disamping obat maag, obat mual, dan obat anti sakit yang perlu terus dibawa, pijatan lembut di daerah perut, pinggang, dan tungkai dapat meredakan keluhan maag.

4. Diarrhea

Sering terjadi terutama di tempat berkumpulnya banyak orang pada saat menunaikan ibadah haji. Virus sebagai penyebab utama diarrhea sangat menular baik lewat makanan, air, maupun kontaminasi pada saat buang air besar. Kebersihan WC harus menjadi perhatian bersama, disamping kebersihan makanan. Daging dan makanan busuk akan menjadi tempat berkembang biak yang nyaman bagi virus dan bakteri penyebab diarrhea. Disamping banyak minum untuk mengembalikan cairan, diperlukan obat diarrhea untuk menghentikan atau mengurangi frekuensi buang air besar. Pijatan ringan dengan minyak hangat dapat menenangkan usus dan mengurangi frekuensi buang air besar serta mengurangi rasa nyeri di perut.

5. Sembelit

Hal itu terjadi karena berkurangnya peristaltic usus dan kurangnya serat serta cairan. Pada jamaah haji, sembelit seringkali menyerang pada saat berpindah tempat penginapan. Makanan berserat (sayur, buah) serta minum yang cukup dapat mengatasi sembelit. Gerakan dan pijatan ringan juga dapat membantu meningkatkan peristaltic usus dan memperlancar buang air besar. Gerakan membungkuk, mengangkat kaki, dan memilin badan akan menekan perut dari segala arah dan memicu peristaltic usus.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement