Rabu 13 Aug 2014 13:41 WIB

Boikot Produk Pendukung Israel

Rep: c91/ Red: Chairul Akhmad
Boikot produk Israel.
Foto: Reuters
Boikot produk Israel.

REPUBLIKA.CO.ID, Banyak cara yang dilakukan warga Muslim seluruh dunia untuk melawan pembantaian Israel di Jalur Gaza. Salah satu yang dilakukan adalah dengan cara boikot ekonomi.

Pada Ahad (10/8), sebuah ormas Malaysia menginisiasi satu bulan boikot kepada tiga perusahaan Amerika Serikat dan Inggris karena keberpihakannya mendukung perang Israel di Gaza.

Jalan boikot ditempuh sebagai cara untuk mengakhiri penyerangan Israel. "Kami tak ingin pemboikot untuk merusak, menyakiti, atau melakukan sesuatu yang membuat panas," ungkap Direktur Eksekutif kelompok pro-Palestina Aman Palestin, Abdullah Zaik Abd Rahman, kepada Malay Mail Online seperti dikutip Onislam.

Kampanye boikot tersebut bertajuk “Bulan Kemarahan Ummah”. Aksi itu dimulai pada Ahad lalu untuk organisasi masyarakat Malaysia. Gerakan boikot berlangsung damai. Tiga perusahaan yang diboikot adalah McDonald, Starbucks, dan HSBC.

Tak hanya itu, para peserta aksi juga menyebut Coca-Cola dan perusahaan multinasional asal Swiss, Nestle, sebagai perusahaan lain yang harus diboikot kaum Muslim. Para demonstran mengungkapkan, mereka diboikot karena telah menunjukkan dukungannya kepada zionis Israel.

Para demonstran berunjuk rasa di luar restoran dan outlet. Mereka memegang poster serukan boikot dan meminta konsumen tidak mengunjungi kantor tersebut. Meski terkesan provokatif, aksi itu jauh dari kekerasan.

Mereka mengingatkan warga akan kontribusi McDonald dan Coca-Cola. Mereka membandingkan setiap stik di McDonald menyumbang satu peluru untuk tentara Israel. Sementara, setiap tetes Coca-Cola sama dengan setiap tetes darah yang jatuh dari tubuh saudara di Palestina.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement