Kamis 24 Jul 2025 14:05 WIB

Israel Terus Bom Warga Sipil Gaza, AWG: Terus Boikot Produk Pendukung Zionis

Penderitaan rakyat Palestina telah melampaui batas perikemanusiaan.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Muhammad Hafil
Kerabat anak Palestina Salem Hussein, 12, yang syahid dalam pemboman tentara Israel di Gaza, berduka di samping jenazahnya di Rumah Sakit Shifa di Kota Gaza pada Selasa, 22 Juli 2025.
Foto: AP Photo/Jehad Alshrafi
Kerabat anak Palestina Salem Hussein, 12, yang syahid dalam pemboman tentara Israel di Gaza, berduka di samping jenazahnya di Rumah Sakit Shifa di Kota Gaza pada Selasa, 22 Juli 2025.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Penderitaan rakyat Palestina telah melampaui batas perikemanusiaan, mereka dibiarkan kelaparan, kehausan, tanpa akses kesehatan, dan dihujani peluru dan bom di tanah mereka sendiri. Setiap hari tanpa jeda, rakyat Palestina dibunuh Israel.

Ketua Presidium Aqsa Working Group (AWG), Ustadz Anshorullah mengatakan, video memilukan yang ditayangkan oleh TRT World pada 19 Juli 2025 menunjukkan seorang anak lelaki Palestina mengais sampah mencari sisa makanan. Di Gaza Selatan, seorang perempuan tua roboh di jalan karena berhari-hari tidak makan. 

Baca Juga

"Kesaksian warga menyebut, mereka tidak lagi mencari hidup, mereka hanya berjuang untuk tidak mati," kata Ustaz Anshorullah kepada Republika, Kamis (24/7/2025).

Laporan resmi dari Integrated Food Security Phase Classification mengungkap bahwa 133.000 warga Gaza kini berada dalam tingkat kelaparan katastropik (fase 5). Jumlah ini diperkirakan melonjak drastis hingga 345.000 jiwa pada musim dingin mendatang. Namun dunia tetap diam. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement