REPUBLIKA.CO.ID, Gemericik suara air menyulusup di tengah keriuhan aktivitas dakwah yang tengah berlangsung di dalam Masjid Raya Al Azhar Summarecon Bekasi pada pekan lalu. Semakin merapatkan diri ke barisan terdepan, kian jelas terdengar suara air yang memancur di dalam kolam. Ada riak yang menari, ada juga ikan yang terlihat saling berlarian.
Inilah suasana yang tersaji ketika menyambangi masjid yang memiliki total luas bangunan 1.320 meter persegi ini. Di kala siang yang terasa begitu menyengat, menyempatkan diri ke masjid ini seakan menemukan oase. Ya, inilah sebuah oase religi yang menyelip di salah satu kawasan modern kota Bekasi.
Konsep kolam di depan tempat imam berdiri ini sesungguhnya bukanlah hal yang baru. Model sejenis ini sesungguhnya sudah ada di Masjid Al-Irsyad Kota Baru Parahyangan, Padalarang, Jawa Barat. Sebuah kemiripan konsep mengemuka. Mengapa ini bisa terjadi?
Ah, sebuah pemakluman karena kedua masjid ini dirancang oleh satu sosok yang sama, yakni Ridwan Kamil. Ridwal adalah arsitek yang kini menjadi walikota Bandung. Dalam sejumlah rancangannya, ia kerap dan sengaja menghadirkan konsep yang tak lazim dalam, termasuk dalam merancang sebuah masjid.
Dari sisi bentuk, misalnya, masjid Al Azhar Summarecon ini menampilkan bentuk kotak layaknya bangunan-bangunan di wilayah Timur Tengah. Tampilan kotak ini menyerupai bentuk ka'bah di Makkah yang ia elaborasi dengan konsep bangunan minimalis modern. ''Pengaruh bentuk Ka'bah memang sengaja dihadirkan di masjid ini,'' kata Rusman Yuyus, penanggungjawab kegiatan harian Masjid Raya Al Azhar Summarecon Bekasi.