Senin 10 Mar 2014 02:58 WIB

Memahami Makna Batin Alquran: Lapis-Lapis Pemahaman (5-habis)

Ilustrasi
Foto: Readquranbook.com
Ilustrasi

Oleh: Prof Dr Nasaruddin Umar

Struktur sang subjek yang alim sudah barang tentu lebih tinggi dari pada subjek yang bodoh. Sedangkan yang kedua, sang subjek ilmu juga ada dua macam, yaitu sadar, ingat (dzakir) dan lupa (ghafil).

Dengan demikian, struktur sang subjek tidak selamanya ada yang lebih tinggi atau ada yang lebih rendah. Dalam perspektif ilmu hudhuri, pada dasarnya semua orang pintar, hanya saja perjalanan hidupnya yang panjang membuatnya lupa (ghafil).

Setiap manusia yang lahir sudah otomatis cerdas karena sudah diinstal kepintaran dan kecerdasan oleh Allah.

Di sinilah tugasnya seorang guru (mursyid) untuk membimbing dan mengingatkan kembali kepada muridnya apa yang pernah ia peroleh sejak zaman azali.

Karena itu, epistemologi keilmuan hushuli lebih mengandalkan metode pengajaran (tadris), yaitu proses pembelajaran terhadap orang yang masih memerlukannya, yakni mereka yang masih memiliki pengetahuan terbatas.

Sedangkan, epistemologi keilmuan /hudhuri selain persoalan metodologi pendidikan (tadris) penting, yang tak kalah pentingnya juga ialah metode pendidikan (ta'lim). Seorang anak bukan hanya untuk dibuat pintar /(alim) melainkan juga untuk dibuat cerdas dan arif ('aruf).

Untuk yang terakhir ini dilakukan melalui proses latihan mental-spiritual yang biasa disebut dengan mujahadah, tadzkirah, tashawwuf, dan istilah-istilah lainnya.

Istilah yang sering digunakan oleh kelompok pengikut ilmu hushuli ialah guru-murid (muallim-tilmidz). Guru yang persepsikan sangat tahu (alim)berusaha memberikan ilmunya kepada murid-muridnya yang dipersepsikan sangat miskin ilmu atau masih bodoh (jahil).

Sedangkan, dalam perspektif ilmu hudhuri ialah mursyid, yakni pembimbing untuk mengingatkan kembali (al-dzakir) kepada para muridnya yang mungkin lupa atau nuraninya tertutup oleh berbagai macam hijab sehingga sulit menemukan kebenaran dan petunjuk secara otomatis dari kecerdasan standar yang sudah diperolehnya dari zaman azali tadi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement