Selasa 30 Jul 2013 16:09 WIB

MUI akan Buka Dialog Islam-Konghucu

Rep: Amri Amrullah/ Red: Citra Listya Rini
MUI
MUI

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Majelis Ulama Indonesia (MUI) bekerja sama dengan Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (Matakin), akan menggelar dialog kerukunan antarIslam dan Konghucu. Direncanakan Pertemuan Tingkat Tinggi Islam-Konghucu bakal dihelat 23-25 Agustus 2013 di Jakarta.

Ketua MUI, Slamet Effendy Yusuf dalam konfrensi persnya terkait hal itu mengatakan pertemuan tingkat tinggi itu bertujuan untuk membicangkan kesamaan persepsi dalam kerukunan umat beragama. 

"Ada peran yang bisa dilakukan bersama umat Islam-Konghucu untuk mengembangkan budaya damai di masyarakat," kata Slamet, Selasa (30/7)

Menurut dia, kontribusi Islam-Konghucu ini penting karena kedua keyakinan ini sangat jarang berbenturan konflik fisik dibandingkan umat beragama lain. Karena itu, perlu membangun peradaban baru dengan pesan damai yang bisa didialogkan antara Islam dan Konghucu. 

Slamet menjelaskan dalam sejarahnya, Islam dan Konghucu memiliki nilai historis yang cukup panjang, melalui jalur sutra. Dari jalur sutra inilah relevansi kerja sama islam dan konghucu terlihat. 

Sejarah jalur sutra itu menunjukkan hampir tidak pernah terjadi konflik berdarah antara Islam dan Konghucu. Dan jalur sutra itulah kontribusi islam dan konghucu dalam perdagangan duni. 

Pesan inilah yang ingi disampaikan dalam Pertemuan Tingkat Tinggi Islam-Konghucu tersebut. Termasuk memberi pencerahan dialog peradaban dan perdamaian di Asia dan dunia. Pertemuan ini juga akan dihadiri berbagai delegasi Islam dan Konghucu dari negara-negara Asia, Australia dan Amerika. 

"Diharapkan pertemuan tingkat tinggi pertama ini bisa menjadi pioner untuk dialog Islam-Konghucu di tingkat Internasional," ujar Slamet.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement