REPUBLIKA.CO.ID, Tidak perlu memiliki kekuatan besar untuk menjadi pahlawan, cukup berani dan rela menolong terhadap sesama. Paling tidak inilah yang telah ditunjukkan tiga siswa asal Ciawi Jawa Barat, yang telah melakukan aksi heroik, menolong seorang siswi dari aksi pemerkosaan di perkebunan milik PT Rejosaribumi, Tapos, Bogor Jawa Barat.
Ilham Maulana dan Muhammad Abdul Aziz siswa MTs Fathan Mubina Ciawi, dan Abdurrahman adalah siswa SMP Negeri 3 Ciawi, Jawa Barat. Ketiganya melawan seorang tukang ojek yang ketahuan melakukan pemerkosaan terhadap rekan siswi mereka. Salah satu siswa madrasah, Abdul Aziz mengaku spontan menghentikan upaya pemerkosaan yang dilakukan pelaku.
"Spontan aja sih, hanya ingin menolong teman saja," ujarnya.
Tiga remaja yang masih duduk di bangku MTs dan SMP kelas 2 akhirnya berhasil diselamatkan. Perbuatan asusila itu gagal karena tiga teman laki-laki korban mendengar korban teriak minta tolong. Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) bahkan menobatkan 2 siswa MTs dan 1 SMP itu sebagai pejuang perlindungan anak.
Menurut Direktur Pendidikan Madrasah Dedi Djubaedi, aksi spontan Abdul Aziz dan kedua rekannya itu menunjukkan bagaimana pendidikan karakter, saat ini sangat penting. Kepedulian terhadap sesama, telah ditunjukkan ketiga remaja ini, dimana mereka dengan berani melawan pelaku kejahatan terhadap teman siswi mereka. Alhasil, pelaku pemerkosaan pun saat ini berhasil diringkus pihak kepolisian.
"Aksi spontan itu muncul dari alam bawah sadar. Perilaku alam bawah sadar yang tercermin itu merupakan bentuk nyata bagaimana karakter budi pekerti ditunjukkan dan menjadi kepribadian mereka. Itulah hasil pendidikan akhlaq," kata Dedi yang menyebut aksi itu sudah sangat jarang ditemui oleh banyak remaja saat ini ditengah budaya individualis dan hedonisme perkotaan.