REPUBLIKA.CO.ID, Oleh Afriza Hanifa
Ribuan abad silam di era Bani Israil, hidup tiga orang yang fisiknya tak sempurna. Masyarakat menjauhi mereka karena penyakit yang mereka derita. Seorang menderita penyakit sopak hingga kulitnya belang-belang.
Seorang lain menderita penyakit kulit kepala hingga kepalanya botak, sementara seorang lagi mengidap kebutaan hingga tak mampu melihat apapun. Belum lagi kemiskinan yang menjerat ketiganya hingga kondisi mereka sangat menyedihkan. Mereka dihina, diasingkan, dan hidup dalam kesendirian.
Allah kemudian bermaksud memberikan ujian kepada mereka bertiga. Diutuslah seorang malaikat untuk melihat kadar keimanan mereka kepada Allah Ta'ala. Pertama kali, malaikat mendatangi si belang seraya berkata, "Apa gerangan yang kau inginkan dan sukai?" tanya malaikat.
Tentu saja si belang ingin penyakitnya sembuh. "Saya ingin warna kulit yang bagus, yang indah. Ingin agar penyakitku sembuh, penyakit yang orang-orang jijik melihatnya," ujar si belang. Sang malaikat pun kemudian mengusap tubuh si belang.
Penyakitnya pun sembuh seketika, kulitnya mulus nan indah. Si Belang girang bukan kepalang. Malaikat pun bertanya kembali, "Harta apa yang ingin kau miliki?". Si belang menjawan, "Unta".
Maka diberikanlah ia seekor unta yang tengah bunting. "Semoga Allah memberkahinya untukmu," ujar malaikat sebelum pergi.
Sang malaikat pun kemudian bertandang menemui si botak. Pertanyaan serupa yang ia ajukan, "Apa gerangan yang kau inginkan dan sukai?" ujar malaikat. Si botak pun mengajukan keinginan, "Saya ingin memiliki rambut yang indah, Ingin agar penyakitku sembuh, penyakit yang orang-orang jijik melihatnya," ujar si botak.
Maka diusaplah kepala si botak oleh sang malaikat. Tetiba penyakitnya sembuh dan rambut tumbuh indah di kepalanya. Tentu saja si botak girang bukan kepalang. Pertanyaan malaikat selanjutnya pun sama seperti kepada si belang, "Harta apa yang ingin kau miliki?"
Si botak menjawab, "Sapi". Maka diberikanlah seekor sapi bunting untuknya. Lagi, malaikat berkata hal sama, "Semoga Allah memberkahinya untukmu".
Giliran si buta yang didatangi malaikat. Pertanyaan malaikat sama persis seperti yang ia ajukan untuk si belang dan si botak. "Apa gerangan yang kau inginkan dan sukai?" tanya malaikat.
Tak jauh beda dengan dua orang sebelumnya, ia pun ingin penglihatannya pulih. "Saya berkeinginan agar Allah mengembalikan penglihatan saya sehingga saya dapat melihat manusia," jawabnya.
Penglihatannya pun kembali normal setelah malaikat mengusap tangannya pada mata si buta. Si buta pun amat senang dan bersyukur. Pertanyaan malaikat berikutnya, , "Harta apa yang ingin kau miliki?" Si buta menjawab, "kambing". Diberilah ia seekor kambing yang bunting.