Sabtu 12 Jan 2013 21:12 WIB

Masjid At-Taubah, Oase di Tengah Jalan Tol (1)

Rep: Mohammad Akbar/ Red: Chairul Akhmad
 Masjid At-Taubah di jalan tol Jakarta-Cikampek, tepatnya di kilometer 57.
Foto: panoramio.com
Masjid At-Taubah di jalan tol Jakarta-Cikampek, tepatnya di kilometer 57.

REPUBLIKA.CO.ID, Bunyi gemericik air sejenak tenggelam ketika puluhan jamaah pria melafalkan bacaan “Amin” di pengujung Surah al-Fatihah.

Namun, setelah bacaan “Amin” berakhir, gemericik air itu kembali menjadi teman bagi jamaah yang menunaikan shalat di Masjid At-Taubah, yang berada di tengah ruas jalan tol Jakarta-Cikampek, tepatnya di kilometer 57.

Suasana alami ini memang sengaja dimunculkan agar Masjid At-Taubah bisa menjadi oase yang menyejukkan di tengah gersangnya jalan tol.

Merujuk informasi di dalam prasasti, masjid ini diresmikan oleh KH Abdullah Gymnastiar dan Nachrowi Ramli pada 14 September 2006 atau bertepatan dengan 21 Sya’ban 1427 Hijriah. Masjid ini memiliki luas 350 meter persegi dengan total daya tampung 1.000 jamaah.

Lantas, dari mana asal suara gemericik air tadi? Suara itu berasal dari kolam ikan yang mengitari sebagian sisi muka masjid.

Walau sore itu aktivitas kendaraan yang masuk ke rest area KM 57 ini cukup padat, namun gemericik air dari kolam yang berisi puluhan ikan koi itu tetap saja mampu menggetarkan syaraf-syaraf halus di gendang telinga mereka yang berada di dalam masjid.

Suara syahdu itu akan terdengar lebih jelas di telinga jamaah yang shalat di dekat jendela. Sudah pasti, kolam dan gemericik air itu bukan bertujuan untuk mengganggu kekhusyukan para jamaah yang sedang beribadah.

Semuanya terjadi secara alamiah saja. Suara air itu bisa didengar karena terbawa oleh embusan angin yang leluasa masuk ke dalam masjid. Ya, masjid yang berada di sisi timur rest area ini memang sengaja dibuat dengan konsep terbuka.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement