Kamis 29 Nov 2012 18:08 WIB

Zakat yang Terpantau dan Terarah (3-habis)

Rep: Susie Evidia Y/ Red: Chairul Akhmad
Kantor Lembaga Zakat PKPU di Jakarta.
Foto: Dok Republika
Kantor Lembaga Zakat PKPU di Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, Pos Keadilan Peduli Umat (PKPU) juga mengembangkan program pendidikan untuk kaum dhuafa. Di antaranya, sekolah terbuka untuk anak-anak tidak mampu dan anak-anak jalanan.

 

Ada juga program perpustakaan keliling melibatkan mobil-mobil dan motor-motor perpustakaan. Perpustakaan keliling ini menembus daerah-daerah yang tersebar di 11 cabang PKPU di seluruh Indonesia.

Direktur Utama PKPU, Agung Notowiguno, mengatakan PKPU juga memiliki program tabungan peduli yang dihimpun dari uang saku anak-anak sekolah di kota-kota besar.

Dana tersebut digunakan untuk program Bedah Sekolah, yaitu merenovasi kelas-kelas, dan sekolah-sekolah yang hancur. “Sudah banyak sekolah yang direnovasi melalui program Bedah Sekolah. Ada sekitar 2.600 penerima beasiswa dari seluruh Indonesia,” ungkapnya.

Nilai beasiswa yang diterima setiap anak bervariasi, tergantung dari tingkat pendidikan dan wilayahnya karena kebutuhan setiap wilayah tidak sama.

Program beasiswa ini sangat efektif membantu kebutuhan anak-anak yatim piatu. Seperti di Aceh, ada 1.200 siswa penerima beasiswa. Mereka anak-anak yatim piatu, ada juga anak yatim sedangkan penghasilan ibunya tidak mencukupi.

Ke depan, kata Agung, target yang diharapkan tidak sekadar memberikan beasiswa, tetapi membina agar anak-anak memiliki semangat belajar sehingga tidak putus sekolah. “Selain nilai-nilai, anak-anak ini harus diberi motivasi belajar. Makanya, tugas pendampingan tidak boleh terputus hingga mereka lulus sekolah,” ujarnya.

Diharapkan, setelah mereka lulus dan menjadi sukses mempunyai kesadaran untuk memberikan beasiswa kepada para dhuafa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement