Jumat 09 Nov 2012 16:03 WIB

Jamaah Indonesia dan India Saling Sodok

Rep: Harun Husein/ Red: Dewi Mardiani
Jamaah haji di Bandara King Abdul Aziz
Jamaah haji di Bandara King Abdul Aziz

REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH -- Sudah gate terbatas, rebutan pula. Demikianlah pemandangan yang terlihat di Terminal Barat Bandara King Abdul Aziz, Jeddah. Jamaah haji Indonesia dan jamaah haji India, saling berebut gate, sehingga sodok-menyodok tak terelakkan.

Rebutan gate ini, tak pelak menjadi salah satu penyebab keterlambatan penerbangan (delay) pemulangan jamaah haji yang dilakukan Garuda Indonesia. “Delay karena faktor gate ini mencapai 15 persen,” kata Senior Manager Hajj Policy and Planning Garuda Indonesia, Sofyan Anwar, di Posko Haji Garuda, Hotel Elaf, Jeddah, Jumat (9/11).

Saat ini, dari empat gate di Terminal Barat Bandara King Abdul Aziz, hanya dua yang dibuka, yaitu gate 23 untuk jamaah haji Indonesia, dan gate 25 untuk jamaah haji India. Gate 22 tak pernah dibuka, sedangkan gate 24 hanya sesekali dibuka. Alasan dari pihak Saudi Ground Service (SGS), jumlah petugas terbatas.

Karena hanya dua gate yang dibuka, jika jamaah haji Indonesia sedikit saja terlambat mengantre, jamaah haji asal India biasanya langsung menyodok mengantre di gate 23. Kendati, gate tersebut sebenarnya diperuntukkan bagi jamaah Indonesia.

Saat Republika mengunjungi Terminal Barat Bandara King Abdul Aziz, Rabu (7/11) siang, rebutan gate itu memang terlihat. Jamaah asal Makassar, yang dua jam lagi berangkat, belum bisa mengantre masuk gate 23, karena jamaah haji asal India sudah mengular di sana. Alhasil, jamaah asal Makassar itu hanya duduk-duduk menunggu.

Sejumlah petugas darat Garuda yang bertugas di Terminal Barat pun menjadi sewot dibuatnya. Mereka menyayangkan petugas SGS yang tidak melarang jamaah asal India merebut gate 23. Padahal, jamaah asal Indonesia sudah siap mengantre.

Rebutan gate itu berlanjut pada kamis (8/11), antara jamaah India dengan jamaah asal Solo. Akibatnya, kata Sofyan, kloter Solo yang seharusnya diterbangkan pada pukul 17.15 waktu setempat, molor menjadi pukul 21.00.

Sekadar informasi, ada fleksibilitas penggunaan gate di Terminal Barat. Jika tak ada jamaah India yang mengantre di gate 25, maka gate tersebut akan digunakan oleh jamaah asal Indonesia, sehingga kedua gate digunakaan jamaah Indonesia. Hal serupa bisa terjadi sebaliknya. ROL beberapa kali mendapati gate 25 milik India digunakan jamaah Indonesia.

Frekuensi penerbangan jamaah Indonesia dan jamaah asal India di Terminal Barat ini beda-beda tipis. Garuda biasanya menerbangakan sekitar 10-12 kloter, sedangkan India menerbangkan 9-10 kloter.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement