Senin 08 Oct 2012 20:16 WIB

ACT Imbau Masyarakat Berkurban untuk Pengungsi Rohingya

Pemotongan hewan kurban (ilustrasi).
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Pemotongan hewan kurban (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Lembaga Kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) menyerukan agar masyarakat Indonesia untuk melakukan kurban bagi pengungsi Rohingya di Myanmar pada Hari Raya Idul Adha.

"Kami mengimbau masyarakat Indonesia untuk melakukan kurban di Rohingya, karena lebih tepat sasaran di tempat pengungsian," ujar Direktur Tanggap Kemanusiaan Global ACT, Doddy Hidayat di Jakarta, Senin.

Di lokasi pengungsian yang serba kekurangan, lanjut dia, kurban akan lebih bermanfaat untuk perbaikan gizi bagi pengungsi. "Kami menargetkan bisa melakukan kurban sebanyak 1.000 ekor sapi," harap dia.

Masyarakat Indonesia yang ingin berkurban, lanjut dia, bisa menyalurkannya ke Lembaga Kemanusiaan ACT.

Kurban itu, lanjut dia, merupakan bagian dari Global Qurban yang menargetkan 5000 ekor sapi dan 5000 ekor kambing untuk 1.000.000 penerima manfaat. Kurban tersebut akan didistribusikan di daerah tertinggal, daerah rawan bencana dan wilayah konflik baik sekala nasional maupun internasional.

Selain mempunyai program kurban bagi pengungsi Rohingya, ACT juga mempunyai program lainnya yakni membangun tempat perlindungan atau "shelter" bagi pengungsi yang berada di Provinsi Rakhine, Myanmar itu.

Rencananya, ACT akan membangun tempat perlindungan yang terintegrasi yang terdiri dari rumah sakit, sanitasi, tempat bermain, sekolah dan rumah ibadah.

Etnis Rohingya di Myanmar mengalami tindak kekerasan oleh tentara Myanmar selama bertahun-tahun.

Badan Hak Asasi Manusia PBB (UNHCR) melaporkan pasukan keamanan Myanmar berada di balik upaya penghapusan etnis Rohingya sehingga konflik yang terjadi di Myanmar. Konflik itu telah memakan korban dalam jumlah besar dari etnis Rohingya dan sekitar 80.000 orang mengungsi.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement