Kamis 31 Jul 2025 12:35 WIB

Soal Pembubaran Rumah Doa Umat Kristen, Ini Langkah Menteri Agama

Menag siapkan solusi jangka pendek dan panjang.

Rep: Muhyiddin / Red: Nashih Nashrullah
Menteri Agama Nasaruddin Umar siapkan solusi jangka pendek dan panjang.
Foto: ANTARA FOTO/Fauzan
Menteri Agama Nasaruddin Umar siapkan solusi jangka pendek dan panjang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Menteri Agama (Menag) RI, Nasaruddin Umar turut prihatin atas insiden pembubaran kegiatan ibadah di rumah doa milik umat Kristen di Padang, Sumatra Barat.

Agar peristiwa serupa tidak terulang lagi, Nasaruddin menyiapkan dua pendekatan, yaitu penanganan jangka pendek dan solusi jangka panjang.

Baca Juga

"Kami sedang mencari data ya. Saya akan secepatnya, saya akan mengurus tim kami ke Padang, saya berharap itulah peristiwa yang terakhir kejadian di Indonesia. Ini obsesi kami, kesalahpahaman dan sebagainya itu harus dihentikan," ujar Nasaruddin dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (31/7/2025).

Nasaruddin mengungkapkan, kasus serupa yang sempat terjadi di Jawa Barat sebelumnya telah berhasil ditangani.

Dalam kasus di Padang ini, menurut dia, pihaknya juga telah melakukan koordinasi dengan Kantor Wilayah Kemenag Sumatra Barat dan dalam waktu dekat akan mengirimkan tim untuk merespons langsung situasi di lapangan.

"Tapi apapun juga, itu adalah sebuah pencitraan negatif dari bangsa kita dan saya berharap jangan ada lagi kasus-kasus seperti ini dan saya pribadi sangat menyesalkan," ucap dia.

Sebagai bagian dari strategi jangka panjang, Kemenag akan memperkenalkan kurikulum cinta untuk diterapkan di lingkungan pendidikan. Gagasan ini bertujuan membangun budaya saling pengertian dan mengikis prasangka antar kelompok masyarakat.

BACA JUGA: Saat Pejuang Berjuang dan Rakyat Gaza Dibantai, Abbas Sibuk Bahas Kekuasaan, Hamas Meradang

"Kementerian Agama punya falsafah sendiri, kalau seperti ini kejadiannya jangan-jangan nanti akan ada lagi. Maka itu, kami selaku Menteri Agama mencari pendekatan lain dengan cara memperkenalkan kurikulum cinta," kata Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta ini.

Dia menambahkan, Kurikulum cinta ini secara mendasar akan diterapkan untuk menghilangkan segala bentuk kecurigaan dan kesalahpahaman antara satu sama lain.

photo
INFOGRAFIS Indeks kerukunan umat beragama. - (dok kemenag)

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement