Jumat 05 Oct 2012 13:50 WIB

Bagaimana Cara Bertobat dari Dosa Besar? (2-habis)

Rep: Hannan Putra/ Red: Chairul Akhmad
Tobat (ilustrasi).
Foto: blogspot.com
Tobat (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, Serta firman Allah SWT setelah menyebutkan beberapa Rasul-Nya dan nabi-nabi-Nya serta para pengikut mereka yang saleh, yang apabila dibacakan kepada mereka ayat Alquran mereka segera tunduk sujud dan menangis.

Allah SWT berfirman, "Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang jelek) yang menyia-nyiakan shalat dan memperturutkan hawa nafsunya, maka mereka kelak akan menemui kesesatan. Kecuali orang yang bertobat, beriman dan beramal saleh, maka mereka itu akan masuk surga dan tidak dianiaya (dirugikan) sedikit pun." (QS. Maryam: 59-60).

Allah sangat mencintai hamba-hamba-Nya yang bertobat. Seperti dalam firman-Nya, "Dan sesungguhnya Aku Mahapengampun bagi orang yang bertobat , beriman, beramal saleh, kemudian tetap di jalan yang benar." (QS. Thahaa: 82).

Apa rahasia penggabungan ini, yaitu pengggabungan antara iman dengan taubat? Yang dapat saya tangkap, keimanan akan mengalami kerusakan ketika seseorang melakukan dosa besar. Hingga sebagian hadis menafikan keimanan itu dari orang-orang yang melakukan dosa besar ketika mereka melakukannya.

Seperti dalam hadis Bukhari Muslim, Nabi SAW bersabda,"Tidaklah berzina orang yang berzina dan saat itu ia mukmin, dan tidak meminum khamar orang yang meminumnya dan saat itu ia mukmin, dan tidak pula mencuri orang yang mencuri dan saat itu ia mukmin.”

Oleh karena itu, tobat adalah reparasi dan penyembuhan bagi keimanan yang mengalami kerusakan itu.

sumber : Fatawa Al-Qardhawi
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement