REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH –- Aksi kejahatan ternyata tak memandang tempat. Di Masjidil Haram sekali pun ternyata berkeliaran para penjahat. Kepala Seksi Keamanan Daerah Kerja (Daker) Makkah, Letkol Jaetul Muchlis Basyir, meminta agar jamaah haji Indonesia mewaspadai aksi kejahatan saat beribadah di Masjidil Haram.
‘’Ada dua jamaah yang menjadi korban penipuan setelah menunaikan umrah di Masjidil Haram,’’ ujar Jaetul kepada wartawan yang ditemui di Sektor Khusus Masjidil Haram, Selasa (2/10) siang waktu Arab Saudi (WAS). Menurut dia, pelaku aksi penipuan itu adalah warga negara Indonesia (WNI).
Jamaah haji Indonesia yang menjadi korban penipuan itu adalah Maryam dari Embarkasi Ujungpandang. Menurut Jaetul, awalnya Maryam terpisah dari rombongannya saat menunaikan thawaf.
Dalam kondisi kebingungan, Maryam didatangi oleh seorang WNI yang berpura-pura hendak membantu. Orang tersebut menanyakan identitas dengan mengambil tas jamaah haji yang tersesat itu. ''Pada saat itulah, pelaku mengambil uang jamaah sebesar Rp 5 juta dan 50 riyal,'' tutur Jaetul.
Kasus kedua menimpa Satrim jamaah kloter 2 Embarkasi Medan. Menurut Jaetul, Satrim juga terpisah dari rombongannya seusai menunaikan sai. ''Saat akan keluar dari Bab Umrah, dia didekati orang Indonesia yang pura-pura akan membantu jamaah,'' papar Jaetul.
Pelaku kembali menanyakan identitas jamaah yang menjadi sasaran aksi kejahatannya. Pada saat jamaah lengah, pelaku membawa kabur tas kecil milik korban yang berisi uang sebesar 3.000 riyal, satu buah handphone, dan buku kesehatan.
Seksi Pengamanan Daker Makkah langsung menyebar petugas dari TNI dan Polri untuk menyamar di sekitar Masjidil Haram. ''Tahun lalu juga banyak pelaku yang tertangkap. Rata-rata pelakunya orang Indonesia dan modusnya juga sama.''