Kamis 02 Aug 2012 12:09 WIB

Harian Inggris Minta Maaf Soal Tuduhan Rasis ke Sekolah Islam

Rep: Agung Sasongko/ Red: Djibril Muhammad
Sekolah Islam, The King Fahad Academy
Foto: alarabiya.net
Sekolah Islam, The King Fahad Academy

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON - Harian Inggris The Sunday Express akhirnya meminta maaf dan membayar ganti rugi kepada Sekolah Islam, The King Fahad Academy atas artikel yang dimuat pada 2011 lalu. Harian itu menuduh pihak sekolah menyisipkan ajaran ekstremis dan doktrin anti-semit.

Sekolah yang berlokasi di London Barat selanjutnya mengajukan gugatan kepada harian itu. Pengadilan lalu memutuskan artikel halaman depan 12 Juni 2011 yang berjudul 'Mata-mata Sekolah Memburu Fanatisme' dianggap merusak nama baik sekolah.

Atas putusan pengadilan, The Sunday Express meminta maaf dan menyesali dampak pemberitaan yang muncul. Mereka juga akan mengganti rugi dengan jumlah yang tidak disebutkan.

Juru bicara The Sunday Express, Mimi Turner mengatakan pihaknya tidak akan lagi mengomentari masalah ini. Ia juga tidak menyebutkan berapa ganti rugi yang dibayarkan pihaknya.

Direktur Akademi, Sumaya Alyusuf mengaku bahagia The Sunday Express meminta maaf dan menarik artikel tersebut. "Sekarang, sekolah dapat berkonsentrasi pada misi untuk menyelenggarakan pendidikan melalui kurikulum yang berimbang. Dengan demikian, akan lahir warga negara yang menghargai keberagaman," paparnya.

Clare Kissin, penasihat Raja Fahad Academy, mengatakan The King Fahad Academy tidak mengajarkan bentuk ekstrem Islam, juga tidak mengajar siswa anti-semitisme atau membentuk rasisme. Pihak sekolah justru mengajarkan keberagaman kepada para siswa.

"Sekolah kami mempromosikan  rasa hormat dan keharmonisan terhadap budaya dan keyakinan berbeda," pungkasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement