Senin 30 Jul 2012 15:47 WIB

Wisatawan Muslim Dongkrak Industri Halal Dunia

Rep: Agung Sasongko/ Red: Hafidz Muftisany
Restoran halal (ilustrasi).
Foto: traveltextonline.com
Restoran halal (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA--Satu dekade ke depan, industri halal dunia bakal terbantu oleh keberadaan wisatawan muslim. Demikian laporan riset Crescentrating, perusahaan AS yang mengamati gaya hidup umat Islam.

Disebutkan dalam laporan itu, permintaan wisatawan muslim akan produk halal seperti restoran, farmasi, kosmetik, busana dan lainnya demikian tinggi. Saat ini, kebutuhan akan produk halal hanya dipenuhi negara-negara Islam. "Mesir, Indonesia dan Malaysia merupakan tujuan favorit wisatawan muslim," ungkap CEO Cresentrating, Fazal Bahardeen, seperti dikutip AFP, Senin (30/7).

Riset yang melibatkan 47 negara ini mencatat selama musim liburan 2011 wisatawan muslim membelanjakan uangnya sebesar $ 162 miliar. Tahun 2020, diperkirakan jumlah uang yang dibelanjakan mencapai $ 192 miliar. 

Laporan Economist Intelligence Unit 2012 menyebutkan wisatawan asal Teluk seperti Bahrain, Kuwait, Oman, Qatar, Arab Saudi dan UEA menyumbang 37 persen dari wisatawan muslim pada tahun 2011. Padahal mereka hanya mewakili tiga persen dari populasi muslim global.

Mohammed Ali Alali, 23 tahun, mahasiswa perminyakan Arab Saudi, mengatakan alasannya memilih Mesir, Indonesia dan Malaysia sebagai tempat berlibur lantaran jaraknya tidak jauh dari Arab Saudi, dan lebih murah ketimbang bepergian ke Eropa. "Yang pasti, tidak sulit mencari makanan halal, dan masjid," kata dia berencana melaksanakan bulan madu ke Malaysia.

Tak hanya negara Islam, wisatawan muslim sebenarnya menarik minat untuk mengunjungi negara nonmuslim seperti Thailand dan Australia. Sebabnya, kedua negara tengah berusaha memenuhi kebutuhan tersebut dalam layanan dan fasilitas.

Departemen pariwisata negara bagian Queensland misalnya, telah mempromosikan Gold Coast guna menjadi tujuan wistawan muslim. Mereka bahkan mengiming-imingi cuaca dingin kepada wisatawan yang melaksanakan ibadah puasa.

"Mengapa tidak mencoba Gold Coast untuk Ramadhan tahun ini," demikian iklan yang terdapat dalam laman pariwisawa Queensland.

Tak mau kalah, Bangkok mulai merintis restoran halal, mushola di bandara dan hotel. Bahkan, bandara Suvarnabhumi telah memfasilitasi semuanya.  Oleh Crescentrating, Suvarnabhumi menjadi bandara yang ramah bagi wisatawan muslim. Mereka juga ambil bagian dari festival makanan halal di Uni Emirat Arab

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement