Jumat 22 Jun 2012 20:35 WIB

Tarekat Sammaniyah, Berkembang di Afrika Utara (2)

Rep: Nidia Zuraya/ Red: Chairul Akhmad
Zikir dan munajat kepada Allah (ilustrasi).
Foto: alifmusic.net
Zikir dan munajat kepada Allah (ilustrasi).

Amalan Sammaniyah

Ciri-ciri Tarekat Sammaniyah adalah berzikir La Ilaha Illa Allah dengan suara yang keras oleh para pengikutnya.

Dalam mewiridkan bacaan zikir, para murid Tarekat Sammaniyah biasa melakukannya secara bersama-sama pada malam Jumat di masjid-masjid atau mushala sampai tengah malam.

Selain itu, ibadah yang diamalkan oleh Syekh Muhammad bin Abdul Karim As-Samani adalah shalat sunah Asyraq (setelah Subuh) dua rakaat, shalat sunah Dhuha sebanyak 12 rakaat, memperbanyak riyadhah (melatih diri lahir batin untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT), dan menjauhkan diri dari kesenangan duniawi.

Berikut adalah beberapa ajarannya yang terkenal. Pertama, memperbanyak shalat dan zikir. Kedua, bersikap lemah lembut kepada fakir miskin. Ketiga, tidak mencintai dunia. Keempat, menukarkan akal basyariyah (kemanusiaan) dengan akal rabbaniyah (ketuhanan). Kelima, menauhidkan Allah SWT, baik dalam zat, sifat, maupun af'al-Nya.

Syekh Samman, sang pendiri Sammaniyah

Kemunculan Tarekat Sammaniyah bermula dari kegiatan sang tokoh pendirinya, yaitu Syekh Muhammad bin Abdul Karim As-Samani Al-Hasani Al-Madani Al-Qadiri Al-Quraisyi. Ia adalah seorang fakih, ahli hadis, dan sejarawan pada masanya. Dilahirkan di Kota Madinah pada tahun 1132 Hijriyah atau bertepatan dengan tahun 1718 Masehi. Keluarganya berasal dari suku Quraisy.

Semula, ia belajar Tarekat Khalwatiyyah di Damaskus. Lama-kelamaan, ia mulai membuka pengajian yang berisi teknik zikir, wirid, dan ajaran tasawuf lainnya. Ia menyusun cara pendekatan diri dengan Allah SWT yang akhirnya disebut sebagai Tarekat Sammaniyah. Sehingga, ada yang mengatakan bahwa Tarekat Sammaniyah adalah cabang dari Khalwatiyyah.

Demi memperoleh ilmu pengetahuan, ia rela menghabiskan usianya dengan melakukan berbagai perjalanan. Beberapa negeri yang pernah ia singgahi untuk menimba ilmu di antaranya adalah Iran, Syam, Hijaz, dan Transoxiana (wilayah Asia Tengah saat ini).

Karyanya yang paling terkenal adalah kitab Al-Insab. Ia juga mengarang buku-buku lain, seperti Mu'jamul Mashayekh, Tazyilul Tarikh Baghdad, dan Tarikh Marv.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement