REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA-Kementerian Agana bakal melakukan seleksi secara ketat perusahaan katering haji. DPR usul agar Kementerian Agama menyediakan juru masak asal Indonesia untuk mengoptimalkan pelayanan.
"Kita akan memperketat seleksi perusahaan katering sebagai pemasok makan bagi jemaah haji Indonesia baik ketika berada di Madinah maupun Arafah dan Armina,"jelas Sekretaris Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umroh (PHU), Cepi Supriatna, Jumat (13/4).
Persiapan terhadap semua komponen pelaksanaan ibadah haji itu, menurutnya sesuai dengan arahan Menteri Agama Suryadharma Ali. Kemenag berpatokan pada daftar program evaluasi pelaksanaan haji tahun sebelumnya untuk memperbaiki seluruh kekurangan. Misalnya, perusahaan katering yang masuk daftar hitam tidak disertakan lagi ikut sebagai mitra kerja kita.
Kemenag bakal memilih perusahaan katering yang sudah memiliki standar baku mutu ISO, memiliki standar kesehatan yang sudah ditentukan, serta dapat direkomendasikan sebagai penyedia makanan bagi jemaah haji Indonesia. Langkah ini dimaksudkan untuk mencegah kasus nasi basi yang acapkali masih terjadi. Namun, Cepi mengaku belum mengetahui jumlah perusahaan katering yang bakal ikut seleksi penyedia makanan untuk haji 2012.
Direktur Pelayanan Haji, Sri Ilham Lubis yang pernah menjadi penanggung jawab tim pengawasan katering haji tahun lalu mencatat, ada tiga perusahaan katering dari 12 perusahaan yang dinilai memberi pelayanan di bawah standar kontrak kerja dengan Kemenag. "Perusahaan katering yang direkomendasikan memberikan pelayanan di bawah standart diusulkan musim haji tahun depan akan dikurangi. Ini sebagai shock therapy," ujarnya.
Secara teknis, katering yang memberikan pelayanan sesuai kontrak telah direkomendasikan untuk dikurangi perannya tahun depan. Jika sekarang mendapat dua tugas, tahun depan hanya diberi jatah separohnya.
Sedangkan perusahaan katering yang memberikan pelayanan memuaskan tercatat lebih dari 50 persen. Rencananya tahun depan perannya akan ditambah, seperti menambah susu dan teh bagi para jamaah. Sehingga biaya order mereka bisa lebih besar.
Jumlah keseluruhan perusahaan katering yang ditunjuk Indonesia sebanyak 12 perusahaan. Mereka melayani 32 maktab. Sementara yang dilayani perusahaan muassasah atau agen resmi Pemerintah Arab Saudi sebanyak 38 maktab.