Jumat 13 Apr 2012 11:15 WIB

Membudayakan Pola Hidup Bersih

Petugas kebersihan (ilustrasi)
Foto: www.beritajakarta.com
Petugas kebersihan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Dr HM Harry Mulya Zein

 

Menjaga kebersihan seharusnya menjadi pola hidup umat Islam. Dengan menjaga kebersihan, banjir yang melanda sebagian besar wilayah Indonesia bisa dicegah. Sebagai umat Islam seharusnya kita menyadari hal itu. Sejak Islam diturunkan ke muka bumi, Allah SWT mengajarkan kepada seluruh pengikut Nabi Muhammad SAW untuk memperhatikan aspek kebersihan dan kesucian.

Sehingga dengan hidup sehat dan bersih kita akan terhindar dari berbagai penyakit, dengan demikian kita akan dapat bekerja dan beribadah dengan lancar dalam rangka menunaikan kewajiban kita sebagai hamba Allah yang bertaqwa kepada-Nya.

Menjaga kebersihan merupakan bagian dari menjaga kesucian, yang pada dasarnya tidak dapat dipisahkan dari keimanan. Oleh sebab itu orang yang tidak menjaga kebersihan dan kesucian sama dengan telah mengabaikan sebagian dari nilai-nilai keimanannya, sehingga dia belum termasuk orang yang betul-betul beriman.

“Rasulullah melarang buang air di air yang tidak mengalir.” (HR muslim). Jadi dari hadis tersebut, kita bisa memahami bahwa hidup sehat suatu yang patut dijalankan untuk menjaga kesucian diri.

Di samping masalah kebersihan diri, Islam juga sangat memperhatikan kebersihan lingkungan yang ada di sekitar kita. Sebagai agama yang menjadi rahmat bagi sekalian alam, Islam tidak akan membiarkan manusia merusak atau mengotori lingkungan sekitarnya.

Kebersihan lingkungan itu sendiri akan sangat berpengaruh terhadap keselamatan manusia yang ada di sekitarnya. Menjaga kebersihan lingkungan sama pentingnya dengan menjaga kebersihan diri.

Sebagai agama rahmat semua mahluk hidup, Islam mengajarkan kepada umat-Nya untuk selalu menjaga kebersihan tempat-tempat fasilitas umum. Islam menyadarkan kepada umat-Nya bahwa tempat itu kotor dan menjadi sarang penyakit, maka akan sangat mudah menjangkiti banyak orang dalam waktu yang bersamaan.

Menyadari bahaya tersebut Rasulullah dengan tegas melarang kita untuk buang air besar dan kecil di tempat yang dilewati banyak orang, dijadikan tempat berteduh, di bawah pohon yang berbuah, tempat ibadah dan lain-lain.

Rasulullah SAW bersabda: “Dari Abu Hurairah ra. Bahwa Rasulullah SAW bersabda: takutilah menjadi orang yang dilaknat orang lain, sahabat bertanya: siapa orang yang menjadi laknat orang lain?. Rasulullah menjawab: yaitu orang yang buang hajat di tempat yang dilalui orang lain, atau tempat berteduh orang lain.” (HR Muslim).

Islam juga menyadarkan kepada umat-Nya agar tidak meludah di sembarangan tempat. Selain ludah itu sendiri menjijikan, meludah di sembarang tempat menjadi salah satu sarana menularnya beberapa penyakit.

Dalam hal ini Rasulullah SAW bersabda: “Meludah di masjid adalah dosa dan kafarat (taubat) nya adalah dengan menanam ludah itu.” (HR. Bukhari dan Muslim). Hadis itu mensyaratkan kepada seluruh umat Islam untuk selalu menjaga pola hidup bersih dan sehat. Dengan pola hidup bersih dan sehat, umat Islam dapat terhindar dari berbagai penyakit, sehingga menjadi umat yang sehat dan kuat serta mampu melahirkan generasi yang sehat dan kuat pula.

Terakhir, dengan pola hidup bersih dan sehat akan  membuat kita jauh dari berbagai penyakit.  Mencegah penyakit lebih baik daripada mengobatinya ketika ia telah terlanjur menjangkiti kita.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement