Senin 12 Mar 2012 12:11 WIB

Peter Gould: Islam Benar-benar Sebuah Filsafat yang Indah

Rep: Devi Anggraini Oktavika/ Red: Heri Ruslan
Peter Gould
Foto: muslimvillage.com
Peter Gould

REPUBLIKA.CO.ID, Seniman asal Australia ini mulai mendalami Islam pada 2002. Semua berawal dari kunjungannya ke negara-negara Muslim untuk memperkaya inspirasi seninya.

"Aku sangat terinspirasi kota-kota tua seperti Granada, Fes, dan Damaskus. Pengalaman itu memperkaya batinku dan membuka cakrawala kreativitasku, Alhamdulillah," katanya.

Peter Gould, seniman tersebut, merasa jatuh cinta pada elemen-elemen disain dan tradisi artistik Timur Tengah yang telah berusia ratusan tahun. “Aku memotret banyak hal dan berusaha menyerap detil-detilnya. Kaligrafi, kubah-kubah, ubin, lengkungan, dan warna-warna yang cerah yang luar biasa. Benar-benar mengagumkan."

“Aku terdorong untuk memasukkan semua yang kulihat ke dalam pekerjaan dan mengombinasikannya dengan proyek-proyek disain grafis dan karya seni yang kubuat," kata Gould. Baginya, karya seni Islam memilki spektrum yang sangat kaya.

Kekagumannya pada seni desain islami mewarnai keingintahuannya tentang Islam, agama yang ia kenal dari seorang teman Muslim yang baru dikenalnya. Warna baru yang segera mengisi hati sekaligus jiwa seninya itu memantapkan hati sang seniman untuk bersyahadat di tahun yang sama, sepuluh tahun lalu.

                                                                  ***

Peter Gould lahir dan tumbuh di tengah sebuah keluarga non Muslim di Sydney, Australia, dan menghabiskan waktunya di sana. Lulus dari Sydney Technical High School, Gould menjadi mahasiswa di University of Technology di Sydney dan mendalami seni desain.

Ketika berusia 19 tahun, melalui salah seorang temannya, Gould mengenal seorang perempuan Muslim berkebangsaan Afrika Selatan. Perilaku dan pembawaan gadis bernama Inshirah Khan yang baru dikenalnya itu menumbuhkan rasa ingin tahu yang besar dalam diri Gould, tentang diri sang Muslimah dan tentang agamanya.

“Ia adalah perempuan yang pintar, serta begitu sabar menjawab pertanyaan-pertanyaanku. Itu membuatku semakin ingin tahu,” kata Gould dalam sebuah wawancara. Dari teman Muslimnya itu, Gould terus mencari tahu dan secara perlahan memahami Islam. Ia juga mulai menghadiri beberapa ceramah dan membaca buku-buku tentang Islam.

Ketika keingintahuannya terhadap Islam semakin besar, Gould mulai berhati-hati. Terutama pada keluarganya, mengingat tidak satupun dari mereka berlatar belakang atau pernah berhubungan dengan agama yang tengah dipelajarinya kala itu.

“Aku menyimpan sendiri ketertarikanku, dan selama satu tahun menyembunyikan Alquran di bawah tumpukan majalah gitarku,” kata pria yang telah dikaruniai dua orang putri itu.

Upaya Gould mengenali Islam, dan penjelasan dari teman Muslimnya yang banyak membantunya memahami Islam, membuahkan sebuah kesimpulan penting dalam benaknya. Gould yakin, Islam adalah manifestasi paling logis dan indah dari dua kalimat syahadat. “Perempuan itu kini menjadi istriku, alhamdulillah,” ujar pendiri Creative Cubed Pty Ltd itu.

Mengenai faktor terbesar yang membuatnya menerima Islam, Gould menguraikan bahwa agama yang dibawa Nabi Muhammad saw itu menyediakan perangkat lengkap pedoman untuk menjalani kehidupan. Selain itu, ia menemukan bahwa Alquran, kitab para Muslim, adalah sebuah dokumen fenomenal yang memuat semua itu.

Hal menarik tentang Islam di mata Gould adalah penolakan terhadap materialisme dan individualisme seperti yang banyak terjadi di negara-negara Barat. “Islam benar-benar sebuah filsafat yang indah. Aku menemukan banyak hal melalui prinsip-prinsip universalnya,” kata Gould.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement