Selasa 18 Oct 2011 16:25 WIB

Dirjen Haji:Laporkan Pelaku Penipuan Haji ke Polisi

Rep: A.Syalaby Ichsan/ Red: taufik rachman

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Penipuan pemberangkatan yang masih menimpa calon haji dinilai karena ulah para calo yang mengatasnamakan pegawai kementrian agama. Direktur Jendral Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama, Slamet Riyanto, pun meminta kepada calhaj untuk melaporkan para pelaku tindak kejahatan tersebut ke kepolisian setempat.

"Misal terjadi penipuan mestinya laporkan saja ke aparat yang berwenang. Lapor ke polisi!"ungkap Slamet  saat berbincang dengan republika melalui sambungan telepon, Selasa (18/10).  Slamet mengaku pihaknya hanya bisa menyarankan untuk melapor kepada polisi karena Kemenag memang tidak berwewenang untuk mengusut perbuatan pidana.

Terkait dengan tudingan adanya oknum Kanwil Kemenag setempat, Slamet berjanji akan menindak oknum tersebut jika memang dapat terbukti ada oknum dari pihaknya yang terlibat. Cuma Slamet mengungkapkan sejauh ini kejahatan tersebut terdeteksi dilakukan oleh pihak luar yang mengaku oknum Kemenag.  

Slamet mengaku memang hingga saat ini, masih banyak para calon haji yang berangkat melalui perantara.  Menurutnya, fenomena itu terjadi karena mereka kerap termakan dengan bujuk rayu para perantara yang menjanjikan bahwa calon haji itu akan berangkat secepatnya.  "Jamaah tidak usah percaya dengan bujukan, rayuan. Pendeknya harus dengan ketentuan, harus mendaftar sendiri,"ungkap Slamet.

Tidak hanya di tanah air, penipuan pun kerap menimpa jamaah haji Indonesia di Tanah Suci. Aksi penipuan bahkan perampokan menimpa jamaah haji Indonesia di sekitar Masjid Nabawi yang dilakukan WNI beberapa waktu lalu. Terkait aksi tersebut, Slamet meminta mereka untuk waspada.

Menurutnya, banyak mukimin - orang yang bermukim di Tanah Suci - Indonesia yang pergi bukan untuk memperdalam ilmu agama. "Sekarang banyak yang datang untuk bekerja. Kemudian overstayed dan menjadi ilegal,"ungkapnya.

Slamet mengaku sudah menginstrusikan para ketua kloter untuk menjaga keamanana para jamaah dan tidak melepaskannya dari rombongan. Pasalnya, tutur Slamet, banyak diantara para jamaah yang menjadi korban karena tersasar dan tertinggal dari rombongan. Akan tetapi, jika jamaah terlanjur tersasar, ungkapnya, Slamet meminta mereka untuk segera menghubungi petugas haji asal Indonesia yang disebar di Tanah Suci. "Petugas kita pakai identitas. Semuanya pakai seragam,"ujarnya

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement