REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA--Sejumlah anggota Komisi VIII DPR RI segera melakukan pengawasan terhadap penyelenggaraan haji di Tanah Suci. "Kami akan memantau penyelenggaraan haji sesuai apa yang dijanjikan pemerintah," kata anggota Komisi VIII DPR RI Ali Maschan Moesa kepada ANTARA di Surabaya, Senin.
Menurut pengasuh Pesantren Luhur "Al Husna" Jemurwonosari, Surabaya itu, rombongan DPR RI akan berangkat ke Tanah Suci pada 21 Oktober. "Kami akan melaksanakan pemantauan hingga dua minggu mulai dari pemondokan, katering, kesehatan, keamanan, perkemahan di Mina, dan pelaksanaan ibadah haji," katanya.
Ditanya bentuk pengawasan yang akan dilakukan, politisi PKB itu menjelaskan bahwa pihaknya akan mengecek pemondokan calon haji Indonesia di Mekkah dan Madinah. "Tahun ini, pemerintah menjanjikan ada 93 persen calon haji kita dengan pemondokan hanya berjarak 2.000 meter dari Masjidilharam dan tujuh persen berjarak 2.000-2.500 meter dari Masjidilharam, bahkan di Madinah sudah 100 persen yang berjarak 500 meter dari Masjid Nabawi," katanya.
Karena itu, pihaknya akan mengecek pelaksanaan janji itu di lapangan, apakah jamaah haji Indonesia benar-benar berada di lokasi terdekat dari Masjidilharam. Selain itu, pihaknya juga akan mengecek optimalisasi aparat keamanan dari kalangan intelijen untuk mengantisipasi kasus perampokan seperti yang terjadi di Madinah pada 4 Oktober lalu.
Sebelumnya (2/10), dirinya bersama anggota Komisi VIII DPR RI sudah mengecek pemberangkatan calon jamaah haji kelompok terbang (kloter) pertama asal Embarkasi Surabaya di Bandara Juanda Surabaya. "Persiapan di Tanah Air sudah relatif bagus, karena itu kita masih perlu mengontrol pesawat SAA yang biasanya terlambat dan penyelenggaraan haji di Tanah Suci," katanya.