REPUBLIKA.CO.ID, SAN MATEO - Habis sudah kesabaran Hani Khan. Ia semula diperkenankan mengenakan jilbab oleh manajer tempatnya bekerja, sebuah perusahaan ritel pakaian papan atas Abercrombie & Fitch, asal warnanya sesuai seragam perusahaan. Namun belakangan, ia dipersulit karena jilbabnya, bahkan kemudian berujung pemecatan.
Maka di pengadilan federal, ia menyeret kasusnya. Ia menggunakan dasar kebebasan mengekspresikan agama sebagai dasar gugatan.
Hani Khan mengatakan seorang manajer di cabang Hollister di Mall Hillsdale di San Mateo, Amerika Serikat mempekerjakan saat dia mengenakan jilbabnya. Manajer itu mengatakan "OK" untuk memakainya asalkan itu dalam warna perusahaan, kata Khan.
Empat bulan kemudian, seorang manajer distrik dan manajer sumber daya manusia bertanya apakah ia bisa melepaskan jilbab saat bekerja. Lajang 20 tahun ini menggeleng. Dia kemudian diskors dan dipecat karena bersikeras menolak untuk melakukannya.
Ini bukan kali pertama Abercrombie melakukan diskriminasi. Belum lama ini, gugatan class action dilakukan oleh karyawan kulit hitam, Hispanik, dan Asia dan pelamar pekerjaan yang ditolak "karena alasan etnis". Perusahaan mengakui diskriminasi itu tidak ada, meskipun menerima saran pemerintah untuk melaksanakan program dan kebijakan baru demi meningkatkan keragaman.
"Tumbuh di negara di mana hukum menjamin kebebasan beragama, saya merasa dikecewakan," kata Khan, sekarang mahasiswi ilmu politik, pada sebuah konferensi pers. "Kasus ini adalah tentang prinsip-prinsip dan hak untuk dapat mengekspresikan agama secara bebas dan dapat bekerja di negara ini."
Abercrombie membela diri, dengan mengatakan keragaman di toko-tokonya yang "jauh melampaui keragaman dalam populasi Amerika Serikat".
"Kami mematuhi hukum mengenai akomodasi agama yang wajar, dan kami akan terus melakukannya," kata Rocky Robbins, penasihat umum perusahaan. "Kami yakin bahwa ketika hal ini dicoba, juri akan menemukan bahwa kita telah sepenuhnya mematuhi hukum."
Gugatan diajukan di Pengadilan Distrik AS di San Francisco datang setelah Komisi Equal Employment Opportunity memutuskan pada bulan September bahwa Khan dipecat secara ilegal. Gugatan Khan diajukan dalam hubungannya dengan gugatan EEOC.
Bagi Muslimah berjilbab, ini kali kedua dikecewakan perusahaan itu. Pada tahun 2009, Samantha Elauf, yang berusia 17 tahun pada waktu itu, mengajukan gugatan federal di Tulsa, Oklahoma, menyatakan perusahaan menolak dia untuk pekerjaan karena dia mengenakan jilbab.