Rabu 24 Nov 2010 23:02 WIB

Keterlambatan Penerbangan Haji Tak Terkait Perubahan Sistem Garuda

Rep: Priyantono Oemar dari Makkah/ Red: Siwi Tri Puji B
Terminal haji Bandara King Abdul Aziz, Jeddah dipadati jemaah haji Indonesia, akibat terjadinya delay penerbangan
Foto: kemenag
Terminal haji Bandara King Abdul Aziz, Jeddah dipadati jemaah haji Indonesia, akibat terjadinya delay penerbangan

REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH--Maskapai penerbangan Garuda membantah bila delay hingga 22 jam pemulangan jamaah haji terkait dengan perubahan sistem integrasi terpadu internal di dalam negeri. keterlambatan murni disebabkan puncak kepadatan pesawat dan manajemen sistem di otorita Bandara King Abdul Aziz (KAIA) Jeddah. "Manajemen sistem parkir pesawat tidak baik, seperti misalnya pesawat parkir di A5 tapi gate jamaah diberikan sangat jauh dari jamaah," kata Direktur Haji Garuda Hady Syahrean saat menggelar jumpa pers di Jeddah Selasa (23/11).

Ketidaksinkronan tersebut diperparah dengan penyediaan bus yang mengangkut jamaah dari ruang tunggu ke pesawat yang hanya satu buah. Akibatnya, jamaah haji dalam satu kloter yang berjumlah sekitar 350 orang harus menunggu sekitar 45 menit untuk terangkut semua.

Tak hanya itu, kepadatan di Bandara terjadi juga di ruang imigrasi bandara. Keheranan Syahrean semakin menjadi pada saat jamaah di waiting room harus dibariskan kembali dan dipisah antara perempuan dan laki-laki, itu membutuhkan waktu tersendiri. "Jadi permasalahannya berlapis-lapis," kata dia.

Bila pesawat dari Jeddah sudah terlambat terbang ke Tanah Air, maka hal itu akan menimbulkan efek domino. Sebab pesawat yang sama harus melakuikan terbang bolak-balik Jeddah-tanah air. "Kita bolak-balik membutuhkan waktu sekitar 22 jam sendiri, jadi bisa dibayangkan pengaruhnya terhadap kepulangan selanjutnya semakin parah," kata Hady Syahrean.

Namun demikian, Garuda terus melobi otorita Bandara untuk mendapatkan gerbang tersendiri khusus bagi jamaah haji Indonesia. Gerbang khusus yang biasa disebut dedicated gate ini sehari bisa menampung jamaah haji sekitar 4-5 kloter. "Sayangnya dedicated gate tidak bisa kita dapatkan setiap saat, tergantung kondisi di bandara juga," kata dia.

Selama ini, terminal haji KAIA membuka 14 gate. Gate tersebut digunakan bebas oleh seluruh jamaah haji dari seluruh dunia. Gate mana yang kosong maka jamaah haji dari negara manapun berhak langsung menggunakannya. Yang pasti delay hingga puluhan jam yang menimpa jamaah haji, tegas Hady, tidak terkait dengan sistem personel dan pesawat terpadu yuang saat ini diintegrasikan. "Khusus haji, baik pesawat maupun awak kabin kami rekrut tersendiri, tak terkait sistem tersebut," kata Hady.

Dalam konferensi pers tersebut , Hady Syahrean didampingi General Manajer Garuda Indonesia untuk Timur Tengah, Fikdanel Thaufik dan Juru Bicara Garuda Indonesia di Jeddah, Hotma P Siregar Hady mengakui, dalam tiga hari pemulangan jamaah haji Indonesia masih terjadi keterlambatan 8-10 jam.

"Kami janji dalam 10 hari ke depan jadwal pemulangan bisa normal kembali," ujarnya.

sumber : MCH
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement