Senin 10 Mar 2025 08:28 WIB

Lebih dari 40 Tawanan Israel Ternyata Tewas Dibom IDF

Laporan NYT muncul saat pendudukan Israel terus menunda perjanjian gencatan senjata.

Penyerahan jenazah sandera oleh Hamas yang tewas dalam serangan tentara Israel.
Foto: Dok Istimewa
Penyerahan jenazah sandera oleh Hamas yang tewas dalam serangan tentara Israel.

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA — Lebih dari 40 tawanan Israel yang ditahan oleh faksi-faksi Perlawanan Palestina dilaporkan tewas akibat menjadi target dari pasukan pertahanan Israel (IDF), laporan dari New York Times yang dilansir dari Al Mayadeen baru-baru ini mengungkapkan.

Para tawanan tersebut ditahan sejak 7 Oktober 2023. Sebuah analisis yang dipublikasikan oleh New York Times pada Sabtu, akhir pekan lalu, mengungkapkan, sebanyak 41 dari 251 tentara dan pemukim Israel yang ditangkap oleh Hamas dan kelompok-kelompok Perlawanan Palestina lainnya tewas oleh pengeboman Israel dan tembakan kawan sendiri.

Baca Juga

NYT yang mengutip kabinet rezim Israel, mengungkapkan, sebanyak 24 dari 59 tawanan yang masih ditahan oleh kelompok-kelompok Palestina masih hidup. Sementara itu, ada 130 dari mereka dibebaskan hidup-hidup.

“Beberapa [tawanan] hampir pasti tewas pada hari-hari pertama perang, sebelum gencatan senjata dapat dicapai. Namun, banyak yang lainnya telah meninggal sejak gencatan senjata singkat pertama berakhir pada November 2023 dan pertempuran terus berlanjut dalam perang yang telah menewaskan puluhan ribu warga Palestina," kata laporan itu.

"Mayat 40 orang lainnya telah dikembalikan ke Israel sebagai imbalan atas pembebasan ratusan tahanan dan tahanan Palestina menyusul perjanjian gencatan senjata pada November 2023 dan Januari tahun ini," lanjut laporan tersebut.

Analisis harian besar asal AS didasarkan pada laporan forensik, investigasi militer terhadap kematian para tawanan, dan wawancara dengan lebih dari selusin tentara dan pejabat Israel, bersama dengan seorang pejabat senior dan tujuh kerabat tawanan.

Laporan tersebut mengutip desakan Netanyahu untuk melanjutkan perang di Gaza untuk membebaskan para tawanan melalui tindakan militer daripada mengambil kesepakatan untuk mengakhiri pertempuran secara permanen sebagai alasan di balik kematian para tawanan.

Media Israel telah berulang kali melaporkan sejak Oktober 2023 bahwa Netanyahu berkomitmen untuk menyabotase kesepakatan yang akan menghentikan perang dan membebaskan para tawanan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement