REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG--Kunjungan Presiden Amerika Serikat, Barack Hussein Obama ke Indonesia, mendapat berbagai reaksi pro dan kontra. Namun demikian, Pimpinan Pusat (PP) Persatuan Islam (Persis) merespon kunjungan itu sebagai dasar mengajarkan prinsip menghormati tamu.
"Untuk itu, kepada seluruh bangsa Indonesia dianjurkan untuk menghormati tamu sesuai dengan nilai-nilai Islam," kata Pymt Ketua Umum Persis, Drs H Dody S Truna MA, dalam rilis pernyataan sikap yang ditujukan kepada Republika, Rabu (10/11).
Selain itu, kata Dody, sesuai dengan prinsip politik bebas aktif bangsa Indonesia dalam konteks luar negeri, maka pemerintah RI harus pro aktif dalam menjembatani dan memberikan solusi terhadap kebijakan-kebijakan politik luar negeri Amerika Serikat terhadap dunia Islam. Untuk itu, ucap dia, pemerintah Indonesiua bisa memainkan peranan politik bebas aktifnya terhadap Presiden Obama. "Presiden Obama harus menepati janji politiknya memperbaiki hubungan yang harmonis dengan dunia Islam," tegasnya.
Karena itu, sambung dia, dengan adanya kunjungan Presiden Obama itu, harus dimanfaatkan pemerintah RI yang berpenduduk mayoritas Muslim untuk menyampaikan aspirasi umat Islam khususnya, dan bangsa Indonesia pada umumnya.
Harapannya, Dody mengatakan, agar pemerintah Amerika Serikat memperlakukan umat Islam di berbagai belahan dunia sesuai dengan prinsip demokrasi dan hak asasi manusia (HAM). "Pemerintah Indonesia pun harus tetap kritis terhadap kebijakan-kebijakan politik luar negeri Amerika, khususnya menyangkut kepentingan negara dan rakyat Indonesia," katanya menandaskan.