REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Menteri Kesehatan, Endang Rahayu Sedyaningsih, mengimbah para jamaah haji asal Indonesia untuk memperhatikan kesehatan. Pasalnya ibadah haji adalah perjalanan suci yang memerlukan kesiapan fisik maupun mental.
"Perjalanan ibadah haji identik dengan perjalanan yang syarat dengan ibadah fisik, sehingga kesehatan sangatlah utama selain keilmuan tentang ibadah hajinya sendiri,” kata Endang usai melepas kebarangkatan jamaah haji kloter pertama di Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Selasa (12/10).
Endang menuturkan pada jamaah harus memperhatikan kesehatan dengan kenali kemampuan fisik masing-masing dan tidak memaksakan diri. Pasalnya, sebagian besar jamaah haji Indonesia adalah mereka yang sudah berusia 60 tahunan. Di tambah lagi kendala cuaca yang mungkin tidak bersahabat bagi orang Indonesia.
“Kebanyakan penyakit yang menyerang jamaah haji Indonesia adalah batuk,” ungkap Endang. Oleh karena itu, kata imbau Endang, para jamaah harus memperbanyak minum agar tubuh tidak kekurangan cairan, makan-makanan yang baik, dan buah-buahan. Selain itu, perlu diimbangi dengan istirahat yang cukup.
Endang mengatakan sesuai dengan UU No. 13/2008 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji, Kementerian Kesehatan berupaya maksimal dalam urusan penyelenggaraan haji. Mulai dari persiapan penyelenggaraan, bimbingan, serta pendampingan selama proses ibadah haji, sejak dari Tanah Air maupun selama di Arab Saudi.
Pemerintah, kata Endang, telah menyediakan pelayanan umum dan ibadah di embarkasi haji, menyiapkan perumahan di Makkah dengan jarak ring I (0-2 km) sebanyak 62,7 persen jemaah, dan ring II (2-4 km) sebanyak 37,3 persen. Pemerintah juga menyediakan pelayanan kesehatan di Arab Saudi bagi jemaah haji, baik selama di kloter, sektor, dan Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI), selain yang disediakan oleh pemerintah setempat. “Seluruh pelayanan itu dapat diperoleh secara cuma-cuma,” ucap Endang.