REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH — Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi akan mendirikan pos kesehatan saat pelaksanaan puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna). Keberadaan pos kesehatan demi menunjang kelancaran rangkaian ibadah jamaah Indonesia.
Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan RI Liliek Marhaendro Susilo mengatakan pos kesehatan ini sifatnya darurat dan melayani kesehatan jamaah selama puncak haji, yaitu wukuf di Arafah dan Mabit di Mina.
"Pos kesehatan ini akan kami adakan di Arafah dan Mina seperti tahun-tahun sebelumnya. Pos kesehatan ini sifatnya darurat. Hanya bisa memberikan pertolongan pertama maksimal enam jam," kata Liliek di Makkah, Senin (2/6/2025).
Liliek mengatakan apabila lebih dari enam jam pasien masih belum pulih, maka akan dirujuk ke Rumah Sakit Arab Saudi agar mendapatkan perawatan yang lebih intensif.
"Misalnya pasien yang terkena heatstroke, akan kami berikan pertolongan pertama maksimal enam jam. Apabila sudah pulih kami kembalikan ke tenda. Tetapi untuk jamaah yang sakitnya berat dan butuh dirawat lebih dari 6 jam, maka akan kita rujuk ke RS. Prinsipnya, di pos kesehatan ini tidak ada rawat inap," kata dia.
Liliek berharap seluruh peserta haji Indonesia dalam kondisi sehat. Karena wukuf adalah puncak haji yang ditunggu-tunggu.