Jumat 20 Jun 2025 13:52 WIB

Jamaah Rawat Inap KKHI Boleh ke Madinah Asal Stabil

Jamaah diimbau agar selalu menjaga kesehatan dan tak melakukan aktivitas fisik berat.

Tenaga kesehatan mengecek perlengkapan ambulans di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah, Arab Saudi, Kamis (8/5/2025). KKHI yang berada di Makkah dan Madinah merupakan fasilitas pelayanan kesehatan bagi jamaah haji Indonesia yang membutuhkan pelayanan rawat jalan, rawat inap, darurat, unit perawatan intensif, rujukan, pemeriksaan penunjang, pelayanan sanitasi, pelayanan gizi, serta layanan safari wukuf, tanazul dan evakuasi.
Foto: ANTARA FOTO/Andika Wahyu
Tenaga kesehatan mengecek perlengkapan ambulans di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah, Arab Saudi, Kamis (8/5/2025). KKHI yang berada di Makkah dan Madinah merupakan fasilitas pelayanan kesehatan bagi jamaah haji Indonesia yang membutuhkan pelayanan rawat jalan, rawat inap, darurat, unit perawatan intensif, rujukan, pemeriksaan penunjang, pelayanan sanitasi, pelayanan gizi, serta layanan safari wukuf, tanazul dan evakuasi.

Laporan Jurnalis Republika Teguh Firmansyah dari Makkah, Arab Saudi

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH — Jamaah haji Indonesia yang dirawat di Klinik Kesehatan Haji Indonesia {KKHI) di Makkah per Rabu (18/6/2025) masih tercatat 52 kasus. Paling banyak yakni karena kasus pneumonia. 

"Per hari Rabu masih ada 52 kasus. Paling banyak mrreka yang pascarawat di RS Arab Saudi karena kasus pneumonia, " ujar Kabid Kesehatan Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Mohammad Imran kepada Republika yang tergabung di MCH di Makkah, Arab Saudi, Kamis (19/6/2025). 

Baca Juga

Menurut Imran, jika jamaah  itu masuk gelombang kedua dan sudah saatnya bergerak ke Madinah, maka mereka boleh jalan asal dalam kondisi stabil. Pun halnya bagi gelombang pertama yang ingin pulang tanah air.. "Kecuali diusulkan tanazul untuk dipulangkan lebih awal," ujarnya. 

Hingga Jumat (20/6/2025), jumlah jamaah wafat sebanyak  341 jiwa. Angka itu lebih sedikit dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu sebanyak 349 orang. Sebanyak 214 di antaranya atau sekitar 62 persen jamaah meninggal masuk dalam kategori usia lanjut. 

Penyebab kematian terbanyak, kata Imran, adalah penyakit jantung dan juga sepsis atau kegagalan organ akibat infeksi yang berat.

"Oleh karena itu kepada jumlah haji yang dimuliakan oleh Allah SWT kami mengimbau untuk menjaga kesehatan menjelang pemulangan ke tanah air karena keluarga sudah menunggu di rumah mengharapkan para Ibu dan bapak untuk tetap sehat ketika tiba di kampung halaman nanti," ujar Imran. 

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Republika Online (@republikaonline)

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement