Jumat 24 Sep 2010 02:14 WIB

Jamaah Haji Karawang Tak Sesuai Kuota

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Djibril Muhammad
seorang petugas haji PPIH 2009 membantu jamaah yang baru tiba dari Madinah. Ilustrasi
Foto: Siwi Tri Puji/Republika
seorang petugas haji PPIH 2009 membantu jamaah yang baru tiba dari Madinah. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG-- Jamaah haji asal Kabupaten Karawang, yang berangkat ke tanah suci Mekkah 2010 ini, belum memenuhi kuota. Pasalnya, jamaah yang pasti berangkat pada Oktober mendatang hanya 1.838 orang. Padahal, jumlah kuotanya mencapai 1.849 orang.

Kepala Kementrian Agama Kabupaten Karawang, Suhendra, mengatakan, pada pemberangkatan tahun ini ada 11 kursi jamaah yang kosong. Kekosongan tersebut, disebabkan banyak jamaah yang mengundurkan diri. Dalam arti, mereka meminta memundurkan masa keberangkatan menjadi tahun depan.

Tak hanya itu, ada juga jamaah yang batal berangkat karena menderita suatu penyakit. "Kalau yang berangkatnya kurang tak ada masalah. Justru yang masalah itu, bila jamaahnya lebih banyak dari kuota," ujar Suhendra, kepada Republika, Kamis (23/9).

Diakui Suhendra, keberangkatan para jamaah sudah diatur oleh pengurus di tingkat provinsi. Adapun keberangkatan pertama untuk jamaah asal Jawa Barat, terhitung mulai 11 Okotober mendatang. Sedangkan untuk Karawang, belum ada kepastian tanggal dan kelompok terbang keberangkatannya.

Terkait dengan masih adanya kursi jamaah yang kosong, ternyata tak bisa diganti atau diisi oleh jamaah yang masuk dalam daftar tunggu. Ketentuan untuk mengisi kekosongan kursi itu, menjadi kewenangan provinsi. Dengan kata lain, kursi tersebut bisa diisi oleh jamaah dari daerah lain atau oleh petugas, semuanya telah diatur oleh pengurus di Jawa Barat.

Untuk mengantisipasi serangan penyakit yang menimpa para jamaah, kata Suhendra, dua pekan sebelum pemberangkatan mereka diberi vaksin meningitis terlebih dulu. Selain untuk memberikan perlindungan sejak dini, vaksin meningitis ini menjadi salah satu syarat yang harus ditempuh oleh jamaah.

Lantaran, bila ada jamaah yang belum divaksin, maka pemerintahan kerajaan Arab Saudi akan menolak mereka. "Kita sudah kerjasama dengan Dinas Kesehatan, untuk pemberian vaksinasi tersebut," tutur dia.

Menurut Suhendra, minat masyarakat Karawang untuk menunaikan ibadah haji, ternyata sangat tinggi. Buktinya, sampai saat ini masyarakat yang tercatat dalam daftar tunggu, ternyata empat kali lipat dari jumlah kuota (kuota Karawang 1.894 jamaah). Dengan kata lain, sampai 2014 mendatang kursi jamaah haji sudah penuh.

Terkait dengan ketentuan biaya haji, sambung dia, tergantung dari keputusan pemerintah pusat. Seperti tahun ini, biaya haji mengalami penurunan. Akan tetapi, dana awal untuk tabungan haji mengalami kenaikan. Tadinya hanya Rp 20 juta, tahun ini mencapai Rp 25 juta per orang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement