REPUBLIKA.CO.ID,PAMEKASAN--Kuota jemaah calon haji di Pamekasan, Madura, Jawa Timur, sudah terisi hingga 2017, kata Kasi Haji dan Umron Kantor Kementerian Agama (Kemenang) Pamekasan, Lutfi Gazali, Kamis. "Kuota jemaah haji di Pamekasan mulai 2011 hingga 2016 sudah penuh, hanya untuk 2017 yang terisi sebagian," katanya.
Lutfi menjelaskan, warga yang mendaftar untuk menunaikan ibadah haji tahun ini kemungkinan bisa berangkat menunaikan ibadah haji pada 2017, itupun kalau kuota 2017 belum terisi semua. Namun, kata Lutfi, jika telah terisi, maka mereka masih akan berangkat pada 2018 mendatang. "Jadi masyarakat yang ingin menunaikan ibadah haji tidak bisa mendaftar saat ini, tahun depan baru berangkat," katanya.
Pada 2010 ini, jumlah jemaah calon haji di Pamekasan yang akan menunaikan ibadah haji sebanyak 1.337 orang. "Mereka ini juga merupakan jemaah yang masuk dalam daftar tunggu beberapa tahun sebelumnya," terang Lutfi Gazali.
Menurut Lutfi Gazali, banyaknya warga Pamekasan yang mendaftar menunaikan ibadah haji ini lebih disebabkan karena motifasi agama dan kebanyakan merupakan masyarakat yang tinggal di perdesaan. Secara ekonomi, kata dia, mereka yang sudah masuk sebagai pendaftar ini, bukan orang-orang kaya, tapi kebanyakan mereka itu merupakan kelas ekonomi menengah. "Umumnya mereka itu petani. Yang pengusaha dan pegawai negeri ada juga, tapi jumlahnya sangat sedikit," katanya.
Tidak sedikit, kata Lutfi, diantara para pendaftar haji itu yang hanya lulusan sekolah dasar (SD), bahkan ada sebagian yang tidak bisa membaca dan menulis. "Oleh sebab itu yang sering menjadi persoalan, pada pelaksanaannya sebagaimana pengalaman sebelumnya adalah soal administrasi," katanya.
Ia mencontoh seperti yang terjadi saat ini. Lutfi mengatakan, pihaknya menemui kendalam dalam pembuatan paspor haji, karena banyak persyaratan administratif calon haji yang belum lengkap. Seperti seperti kartu tanda penduduk (KTP), kartu susunan keluarga (KSK), akta kelahiran, surat nikah dan ijazah. "Kami memaklumi hal itu. Karena kami memahami kondisi mereka yang sebenarnya," kata Lutfi Gazali. Lutfi menambahkan, untuk pembuatan paspor jemaah calon haji di Pamekasan, hingga kini masih terealisasi sekitar 20 persen.