REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA--Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj memprotes lomba menggambar kartun Nabi Muhammad SAW yang diselenggarakan pengelola situs jejaring sosial Facebook. "Itu haram, karena para ulama sedunia sepakat bahwa Nabi Muhammad SAW itu tidak boleh diimajinasikan," katanya di Surabaya, Kamis.
Ia mengemukakan hal itu setelah menyampaikan kuliah umum tentang Refleksi Hari Kebangkitan Nasional di hadapan mahasiswa IAIN Sunan Ampel Surabaya. Didampingi Ketua PBNU H Saifullah Yusuf (Wagub Jatim), ia meminta pemerintah untuk bertindak agar tidak meresahkan masyarakat dunia, terutama umat Islam di Tanah Air. "Mungkin saja kami mengirim surat ke pengelola situs jejaring sosial 'Facebook' itu di Amerika, tapi pemerintah yang lebih tepat melakukan hal itu. Kami pasti akan mendukung," katanya.
Di Jakarta (19/5), Menkominfo Tifatul Sembiring menilai percuma kalau akun "facebook" dihapus, karena akan selalu ada pihak lain yang memposting kembali. "Lomba menggambar kartun di akun Facebook adalah celah untuk memprovokasi kerukunan umat beragama, karena itu kami minta masyarakat agar tidak terpancing oleh akun itu. Kita 'cooling down' saja," katanya.
Dalam refleksi Hari Kebangkitan Nasional di IAIN Surabaya, Said Aqil Siradj menyarankan pentingnya ilmu, iman, dan akhlak di kalangan mahasiswa, agar mereka bisa bangkit, seperti era keemasan Islam pada 14 abad silam. "Umat Islam akan bangkit dengan ilmu, tapi kebangkitan itu akan bermanfaat bila ada iman dan perilaku yang mulia. Iman itu bukan hanya percaya kepada Allah SWT, tapi merasa 'diikuti' Allah SWT," katanya.
Menurut dia, sarjana yang berilmu hanya akan menjadi pintar, tapi bila tidak beriman dan nurani atau akhlaknya tidak baik, maka bencana alam akan terjadi di mana-mana. "Bencana alam yang terjadi akhir-akhir ini disebabkan sarjana yang pintar tapi tidak beriman dan berakhlak, sehingga 80 juta hektare dari 124 juta hektare hutan di Indonesia menjadi gundul," katanya, memberi ilustrasi.