Senin 23 Jan 2017 20:43 WIB

Buta, tak Halangi Jerome Claire Baca Keistimewaan Alquran

Rep: c62/ Red: Agung Sasongko
Mualaf (ilustrasi)
Foto: Onislam.net
Mualaf (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jerome Clare dibesarkan sebagai seorang Katolik di Nova Scotia, sebuah wilayah di pantai timur Kanada.  Banyak orang mungkin berpendapat Clare kurang beruntung karena dilahirkan dalam keadaan buta total.

Sebaliknya, ia mengaku sangat beruntung karena tak pernah merasa menjadi seseorang dengan kekurangan. “Kebutaan adalah bagian dari diriku, seperti seseorang dengan rambut pirangnya,” ujarnya.

“Itu berkat ibuku. Ia tak pernah memperlakukanku sebagai anak yang berbeda dan membuatku tumbuh seperti anak-anak lainnya,” sambungnya. Hal itu menjadikan Clare sosok yang tidak membiarkan keterbatasan fisik menghalanginya melakukan hal yang ia inginkan.

Saat berusia sembilan tahun, ia bergabung ke sebuah sekolah gulat profesional dan menjadi orang buta pertama yang diterima di sana. “Aku sangat tertarik dengan olahraga itu sejak aku berusia empat tahun.’’

Dari sanalah perjalanan membawa Clare bertemu Islam. Satu hari, ia tertarik dengan kata-kata dalam sebuah lagu yang ia dengarkan bersama teman-teman gulatnya. Kata-kata itu berbunyi “By any means necessary” yang dalam bahasa Indonesia berarti “dengan cara apa pun yang diperlukan.”

Clare bertanya-tanya mengenai siapa orang yang mencetuskan kata-kata itu. “Kutanyakan pada beberapa teman, mereka tidak tahu. Hingga salah seorang memberitahuku bahwa itu adalah kata-kata Malcolm X dalam sebuah pidato di tahun 1965,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement