Selasa 04 Oct 2016 04:11 WIB

Pendukung Angela Merkel Promosikan Ide Islam Jerman

Rep: Rr Leany Sulistywati/ Red: Agung Sasongko
Muslimah Jerman, Betul Ulusoy
Foto: exberliner
Muslimah Jerman, Betul Ulusoy

REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Menteri Keuangan Jerman Wolfgang Schaeuble, berbicara soal ide Islam Jerman.  Dalam pernyataannya yang dipublikasi di koran Jerman Die Welt, Schaeuble menulis bahwa Jerman harus menghindari suasana pengasingan dan ketidakpercayaan terhadap umat Islam yang berada di dalam Jerman.

Menurut dia, banyak warga Jerman mengikuti generalisasi yang salah terkait label 'Islam' dan 'Muslim' sebagai istilah negatif. Meningkatnya jumlah Muslim di negara itu, terorisme Islam, kekerasan seksual yang menimpa para imigran serta meningkatnya jumlah pengungsi menimbulkan tantangan serius di Jerman.

Ini juga menyebabkan suasana xenophobia dan rasis, namun ia memiliki pendapat berbeda. "Kami bersedia sekarang untuk mempromosikan pengembangan Islam Jerman, membangun persepsi diri umat Islam yang tinggal di sini sebagai Muslim Jerman," tulisnya seperti dikutip dari Sputnik News, Selasa (4/10).

Dia mencatat bahwa Jerman harus lebih aktif menyatukan pendatang baru jika mereka ingin mempertahankan cara hidup tradisional mereka.

Sebelumnya, Kanselir Jerman Angela Merkel menyatakan bahwa Islam milik Jerman, tetapi tidak menyebutkan Islam seperti apa yang dia maksud. Pernyataan itu dikritik oleh Gerakan anti Islam dan anti imigran Jerman, Pegida.

Gerakan itu menyatakan bahwa Islam tidak pernah menjadi agama tradisional di Jerman. Jumlah Muslim di negara itu telah meningkat secara drastis selama tahun lalu, menyusul kebijakan Merkel yang menerima pengungsi dari Timur Tengah.

Pada 2015 saja, pemerintah Jerman menyambut lebih dari satu juta migran. Tingginya angka migran ini menjadi suatu perkembangan yang menimbulkan kekhawatiran keamanan di kalangan penduduk setempat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement