Kamis 23 Oct 2014 17:03 WIB

Makna Holistis Silaturrahim: Silaturahim dengan Rasulullah (1)

Banyak hadis shahih yang meriwayatkan keutamaan mimpi berjumpa Rasulullah SAW.
Foto: Urdua.com/ca
Banyak hadis shahih yang meriwayatkan keutamaan mimpi berjumpa Rasulullah SAW.

Oleh: Prof Dr Nasaruddin Umar      

Allah SWT memerintahkan kita untuk senantiasa bersilaturahim dengan Rasulullah SAW.

Sebagaimana disebutkan dalam ayat, “Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.” (QS al-Ahdzab [33]:56).

Jika kita perhatikan, ayat ini menggunakan bentuk fi’il mudhari’ (tenses present dan future) yang biasanya digunakan untuk perbuatan sekarang dan akan datang. Ini mengisyaratkan, meskipun Rasulullah sudah wafat 14 abad silam, kita dan generasi yang akan datang tetap diminta untuk bershalawat atau bersilaturahim kepadanya.

Orang-orang yag rajin dan dengan tulus bersilaturahim dengan Rasulullah, ia pun akan menjumpai mereka dalam bentuk mimpi. Banyak hadis shahih yang meriwayatkan keutamaan mimpi berjumpa Rasulullah SAW.

Di antara hadis itu ialah, “Barang siapa melihatku dalam mimpi maka dia benar-benar telah melihatku. Sesungguhnya setan tidak dapat menjelma sepertiku.” (HR Muslim dari Abi Hurairah).

Dalam redaksi lain, Rasulullah bersabda, “Barang siapa yang melihat aku dalam mimpi maka dia benar-benar melihat sesuatu yang benar.” (HR Muslim dari Abu Qatadah). Dalam riwayat lain disebutkan, barang siapa yang sering bershalawat terhadapku, aku tahu dan aku tentu memberikan syafaat pada hari kiamat.

Dalam redaksi lain dikatakan, barang siapa memimpikan aku maka aku akan bersamanya nanti di surga. Mimpi berjumpa dengan Rasulullah SAW tentu merupakan dambaan setiap umatnya.

Sejumlah ulama khawas menasihatkan, jika ingin bermimpi berjumpa dengan Rasulullah maka berdoalah kepada Allah SWT, wujudkan rasa cinta yang sangat mendalam, dan banyaklah bershalawat terhadapnya.

Mimpi berjumpa Rasulullah memiliki banyak bentuk, mulai melihat anggota badan Rasulullah SAW secara samara-samar, sampai menjumpainya secara utuh, bahkan berkomunikasi (batin) dengannya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement