REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Ketua MUI Bidang Dakwah dan Ukhuwah KH M Cholil Nafis mengajak semua pihak untuk berdoa dan melaksanakan shalat ghaib untuk korban wafat dalam insiden runtuhnya Mushala Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur.
"Shalat gaib dan tentu doa yang kita panjatkan kepada mereka yang wafat dan keluarga yang ditinggalkan," kata dia, dikutip dari laman resmi MUI, Selasa (7/10/2025).
Tragedi memilukan ini terjadi di bangunan mushala berlantai 4 di kompleks pesantren yang tiba-tiba ambruk pada Senin 29 September 2025 sekitar pukul 15.35 WIB. Saat kejadian ada ratusan santri yang sedang khusyuk melaksanakan shalat Ashar berjamaah.
Padahal bangunan ambruk itu masih dalam tahap pembangunan dan pagi harinya baru saja dilakukan pengecoran pada lantai 4. Diduga kuat penyebab runtuhnya bangunan ini karena fondasi bangunan yang tidak kuat.
"Saya ikut mendoakan untuk pesantren Khoziny Buduran. Semoga Allah memberikan rahmatnya, hikmah dari musibah ini. Mudah-mudahan para wali santri oleh SWT diberikan kesabaran atas apa yang menimpa putra-putranya yang terkena musibah," kata dia.
Kiai Cholil mengatakan Insya Allah anak yang terkena musibah wafat karena reruntuhan, apalagi sedang shalat, menuntut ilmu di pondok pesantren, wafat dalam keadaan syahid. Dia juga mengingatkan bahwa musibah akan menimpa siapa saja.
Sementara itu, di lokasi terpisah, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memastikan seluruh jenazah korban reruntuhan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur telah ditemukan oleh tim SAR gabungan.
Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB Budi Irawan dalam konferensi pers yang diikuti dari Jakarta, Selasa, mengatakan total ada sebanyak 63 jenazah berhasil dievakuasi dari lokasi kejadian.
Lihat postingan ini di Instagram