REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM— Hari Raya Hanukkah (Hanukkah) Yahudi bertepatan malam Minggu ini, dan meskipun hari pertama perayaan tersebut bertepatan pada 15 Desember 2025 diperkirakan akan terjadi serangan massal oleh pemukim Yahudi ke Masjid Al-Aqsa pada Ahad besok.
Orang Yahudi merayakan Hanukkah selama delapan hari. Mereka menyalakan lilin untuk merayakan kemenangan Hasmonean dalam pemberontakan melawan Yunani.
Hari Raya ini juga memperingati digantikannya pemerintahan Yahudi di Yerusalem atas pemerintahan Yunani, sebuah perubahan yang terjadi pada abad ke-2 Sebelum Masehi, menurut klaim mereka.
Legenda Yahudi mengatakan, ketika Hasmonean memasuki kuil yang dimaksud, mereka hanya menemukan sebotol kecil minyak untuk menyalakan kandil, tetapi sebuah keajaiban terjadi dan cahaya itu bertahan selama delapan hari.
Kelompok-kelompok ekstremis di Bait Suci bersikeras untuk memasukkan Masjid Al-Aqsa ke dalam perayaan ini.
Para penyerbu dengan sengaja menyalakan lilin di dalamnya dan mereka masih berusaha untuk memasukkan kandil ke dalam pelataran masjid.
Di antara pelanggaran yang tercatat tahun lalu adalah para penyerbu dengan sengaja melakukan ritual Taurat dan berdoa dengan mengenakan tefillin (gulungan hitam yang dikenakan oleh orang Yahudi saat berdoa).
Mereka juga menyalakan lilin di dalam masjid. Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben-Gvir termasuk di antara para penyerbu dalam peristiwa ini.




