Jumat 12 Dec 2025 05:18 WIB

Menebang Pohon Sembarangan, Manusia Ingkari Amanah Tuhan

Sebagai khalifah, manusia dituntut untuk menjaga keberlangsungan dan kelestarian alam

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: A.Syalaby Ichsan
Warga mengamati sampah kayu gelondongan pasca banjir bandang di Desa Aek Garoga, Kecamatan Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, Sabtu (29/11/2025). Sampah kayu gelondongan tersebut menumpuk di pemukiman warga dan sungai pasca banjir bandang pada Selasa (25/11).
Foto: ANTARA FOTO/Yudi Manar
Warga mengamati sampah kayu gelondongan pasca banjir bandang di Desa Aek Garoga, Kecamatan Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, Sabtu (29/11/2025). Sampah kayu gelondongan tersebut menumpuk di pemukiman warga dan sungai pasca banjir bandang pada Selasa (25/11).

REPUBLIKA.CO.ID, Dalam pandangan Islam, memperlakukan pohon dengan baik bukan sekadar anjuran moral, tetapi bagian dari amanah besar manusia sebagai khalifah di muka bumi.

Syekh Yusuf Al-Qaradhawi dalam buku Islam Agama Ramah Lingkungan menegaskan, upaya merawat pepohonan adalah wujud nyata dari tanggung jawab manusia menjaga keberlangsungan alam. Ketika pohon ditebang sembarangan, dibakar atau dirusak, maka manusia sejatinya sedang mengingkari amanah Ilahi.

Baca Juga

Ulama Mesir itu menerangkan bahwa di antara bentuk perlakuan yang baik terhadap lingkungan beserta seluruh komponennya adalah memperlakukan tumbuh-tumbuhan dan pepohonan secara baik. Hal ini didasarkan pada satu prinsip bahwa manusia adalah pengemban amanah Ilahi di atas bumi ini.

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Republika Online (@republikaonline)

Amanah kekhalifahan tersebut menuntut manusia untuk menjaga keberlangsungan dan kelestarian alam. Semua itu hanya dapat terwujud jika kebutuhan lingkungan dipenuhi, kondisinya diperbaiki, serta dijauhi segala bentuk perusakan maupun pencemaran.

Dengan demikian, apa yang dahulu dikhawatirkan para malaikat terhadap manusia tidak akan pernah terjadi, yakni ketika Allah memperlihatkan kepada mereka visi penciptaan Adam beserta keturunannya.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

وَاِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلٰۤىِٕكَةِ اِنِّيْ جَاعِلٌ فِى الْاَرْضِ خَلِيْفَةً ۗ قَالُوْٓا اَتَجْعَلُ فِيْهَا مَنْ يُّفْسِدُ فِيْهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَاۤءَۚ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَ ۗ قَالَ اِنِّيْٓ اَعْلَمُ مَا لَا تَعْلَمُوْنَ

(Ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, “Aku hendak menjadikan khalifah di bumi.” Mereka berkata, “Apakah Engkau hendak menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah di sana, sedangkan kami bertasbih memuji-Mu dan mensucikan nama-Mu?” Dia berfirman, “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.” (QS Al-Baqarah Ayat 30).

photo
Suasana pusat Kota Kuala Simpang yang luluh lantak akibat banjir bandang di Aceh Tamiang, Aceh, Sabtu (6/12/2025). Berdasarkan data BPBD setempat hingga Sabtu (6/12), banjir bandang mengakibatkan 57 warga Aceh Tamiang meninggal dunia dan 23 warga hilang, sementara berdasarkan data BNPB bencana banjir dan tanah longsor di Sumatra mengakibatkan 916 orang meninggal dunia dan 274 orang hilang. - (ANTARA FOTO/Erlangga Bregas Prakoso)

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement