Selasa 02 Dec 2025 08:29 WIB

Bencana Sumatera Dinilai tak Cuma Dipicu Cuaca, Muhammadiyah Soroti Hilangnya Hutan

Perlindungan lingkungan dan pelestarian hutan harus jadi prioritas nasional.

Ketua Majelis Lingkungan Hidup PP Muhammadiyah, M. Azrul Tanjung
Foto: istimewa/doc humas
Ketua Majelis Lingkungan Hidup PP Muhammadiyah, M. Azrul Tanjung

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Ketua Majelis Lingkungan Hidup Pimpinan Pusat Muhammadiyah (MLH PPM) M. Azrul Tanjung, menyampaikan keprihatinan mendalam atas bencana banjir yang melanda sejumlah wilayah di Sumatera dalam beberapa hari terakhir. 

Dia menegaskan, banjir tersebut bukan sekadar akibat curah hujan ekstrem, tetapi mencerminkan rusaknya ekosistem di kawasan hulu dan daerah aliran sungai.

Baca Juga

Menurutnya, banjir yang terjadi merupakan kombinasi dari degradasi hutan, alih fungsi lahan yang tidak terkendali, serta pengelolaan tata ruang yang tidak memperhatikan daya dukung lingkungan. “Kerusakan Daerah Aliran Sungai sudah lama kami peringatkan. Hilangnya tutupan hutan membuat tanah kehilangan kemampuan menahan air, sehingga ketika hujan turun deras, limpasan air langsung menuju pemukiman,” ujar dia.

Ia menambahkan bahwa perubahan iklim global juga ikut berperan memperburuk kondisi. “Curah hujan tinggi hanyalah pemicu. Akar masalahnya adalah kerusakan ekologis yang tidak ditangani serius,”kata dia.

Mitigasi Terpadu

Menghadapi kondisi tersebut, MLH PP Muhammadiyah mendorong pemerintah pusat dan daerah untuk mengambil langkah mitigasi yang lebih sistematis. Azrul menyebutkan beberapa hal yang harus segera dilakukan, antara lain restorasi kawasan hulu, rehabilitasi DAS, serta penegakan hukum yang tegas terhadap pembukaan hutan ilegal.

Ia juga menekankan pentingnya sistem peringatan dini yang dapat memberikan informasi cepat kepada masyarakat, serta perlunya edukasi yang berkelanjutan mengenai kesiapsiagaan bencana. “Mitigasi tidak boleh parsial. Negara, masyarakat, akademisi, dan organisasi masyarakat sipil harus bergerak bersama,” ujar dia.

 
photo
Relawan berada di atas kapal yang mengangkut bantuan logistik untuk disalurkan ke daerah terisolir akibat banjir bandang dan tanah longsor di Batu Taba, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, Senin (1/12/2025).- (ANTARA FOTO/Wawan Kurniawan)

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement