Rabu 03 Dec 2025 02:41 WIB

Terjun ke Agam, Tim EMT BSMI Temui Banyak Anak Derita Batuk Hingga Diare

Tim menemui akses jalan rusak hingga jembatan terputus.

Tim EMT BSMI melakukan pelayanan kesehatan di Agam, Sumatera Barat.
Foto: Ist
Tim EMT BSMI melakukan pelayanan kesehatan di Agam, Sumatera Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, AGAM — Tim Emergency Medical Team (EMT) Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) melanjutkan pelayanan kesehatan yang menyasar para penyintas bencana di Kabupaten Agam, Sumatera Barat. Pelayanan tersebut yang kini diarahkan ke wilayah Kecamatan Malalak Timur, khususnya, Jorong atau Desa Saskan dan Limo Badak, sudah memasuki hari ketiga. 

Dalam keterangan tertulisnya, Ketua DPN BSMI M Djazuli Ambari menegaskan, akses untuk menuju kedua wilayah tersebut cukup terkendala. Dia menjelaskan, terdapat jalan rusak, jembatan terputus, dan timbunan material longsor mengisolasi permukiman.

Baca Juga

Kerusakan akses ini berdampak langsung pada kehidupan sosial ekonomi masyarakat. Warga mengeluhkan tidak dapat turun ke kota untuk menjual hasil bumi yang selama ini menjadi sumber penghasilan utama. "Kondisi ini diperparah oleh tidak mampunya masyarakat menjangkau fasilitas kesehatan di kota, sehingga pengobatan bagi pasien penyakit kronis dan pasien dengan kebutuhan obat rutin menjadi terhenti total,"tulis Djazuli, Selasa (2/12/2025).

Dalam pelayanan yang dilakukan Selasa, EMT BSMI Sumbar menemukan bahwa anak-anak merupakan kelompok paling terdampak, termasuk yang memiliki disabilitas.

Mereka mengalami penyakit komunitas seperti faringitis, batuk pilek, dan diare. Beberapa di antaranya menunjukkan tanda dehidrasi sedang hingga berat, terutama pada anak disabilitas yang kesulitan memperoleh asupan cairan memadai dalam situasi darurat. Lingkungan pengungsian yang padat serta keterbatasan air bersih turut memperburuk kondisi kesehatan mereka.

EMT BSMI juga menemukan sejumlah warga yang membutuhkan obat-obatan terapi rutin yang hilang atau tidak  tersedia sejak bencana terjadi. Obat-obatan ini merupakan jenis yang hanya dapat diberikan berdasarkan rekomendasi dokter spesialis, seperti insulin injeksi bagi pasien diabetes, carbamazepine bagi pasien epilepsi, haloperidol bagi pasien dengan gangguan psikiatri, dan bisoprolol bagi pasien penyakit jantung kronis. Putusnya obat rutin ini menimbulkan dampak klinis yang serius.

Di Jorong Limo Badak, tim menemukan  warga yang mengalami kondisi histeris akut akibat tidak lagi mendapatkan obat psikiatri yang sebelumnya dikonsumsi secara teratur.

EMT BSMI Sumbar telah melakukan koordinasi dengan HEOC Kabupaten Agam, puskesmas setempat, serta perangkat kecamatan untuk memastikan pemenuhan obat-obatan esensial dapat segera dikirimkan. Tim juga memperluas penjangkauan kesehatan ke permukiman yang paling sulit diakses dan memastikan kelompok rentan seperti anak-anak, lansia, penyandang disabilitas, dan pasien penyakit kronis tetap mendapatkan perhatian medis.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement