Jumat 21 Nov 2025 18:58 WIB

EKSKLUSIF: Dengan Terbata-bata, Gus Yahya Jawab Isu Pemakzulan dari Jabatan Ketum PBNU

Rapat Syuriah NU memberikan tenggang waktu untuk Gus Yahya mundur.

Rep: Muhyiddin / Red: Nashih Nashrullah
Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf memberikan sambutan pada Sarasehan Ulama Nahdlatul Ulama di Jakarta, Selasa (4/2/2025).
Foto: ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso
Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf memberikan sambutan pada Sarasehan Ulama Nahdlatul Ulama di Jakarta, Selasa (4/2/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Di tengah isu beredarnya isu pemakzulan, Ketua Umum (Ketum) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf mendatangi lokasi Musyarawah Nasional (Munas) MUI XI di Mercure Convention Center Ancol, Jakarta Utara, Jumat (21/11/3025).

Berdasarkan pantauan Republika.co.id di lokasi, Gus Yahya tampak keluar dari lobby hotel pada 17.32 WIB bersama ajudannya dan beberapa kiai. Saat ditemui, Gus Yahya mengaku baru saja bertemu dengan kiai karismatik asal Pondok Pesantren Salafiyah Syafi'iyah Sukorejo sekaligus Wakil Rais Aam PBNU, KH Afifuddin Muhajir.

Baca Juga

"Ketemu Kiai...Kiai Afif," ujarnya saat ditanya terkait kedatangannya ke lokasi Munas MUI.

Saat ditanya isu pemakzulan yang santer beredar, Gus Yahya menegaskan bahwa dirinya tidak membahas soal itu dengan Kiai Afif.

"Gak..ya apa namanya...gak ada (bahas pemakzulan)," ucap Gus Yahya dengan nada terbata-bata.

photo
Ketum PBNU KH Yahya Cholil Staquf seusai Sowan Wakil Rais Aam PBNU, KH Afifuddin Muhajir, di Hotel Mercure, Jakarta, Jumat (21/11/2025). - (Muhyiddin/Republika.co.id)

Dalam pertemuan itu, Gus Yahya mengaku hanya membahas terkait tapak tilas Pengasuh kedua Pondok Pesantren Salafiyah Syafi'iyah Sukorejo, KHR As'ad Syamsul Arifin.

"Kita mau ada tapak tilas perjalanan Kiai As'ad," katanya.

Muktamar PBNU sendiri baru akan digelar di Surabaya pada 2026 mendatang. Namun, Gus Yahya juga mengaku tidak membahas hal itu dengan Kiai Afif.

"Gak...masih lama," ucap Gus Yahya dari dalam mobilnya.

 

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement