Senin 13 Oct 2025 17:16 WIB

Jangan Pernah Naikkan Pajak Mencekik Rakyat, Ini Peringatan Sarjana Muslim Ratusan Tahun Lalu

Pajak mencekik salah satu penyebab hancurnya peradaban.

Rep: Fuji E Permana / Red: Nashih Nashrullah
Sejumlah warga antre untuk membayar pajak kendaraan bermotor di Medan, Sumatera Utara, Senin (21/10/2024). Pemerintah Provinsi Sumatera Utara menggelar pemutihan pajak atau penghapusan sanksi administrasi pajak kendaraan bermotor (PKB) dan bea balik nama kendaraan bermotor yang dilaksanakan dari 21 Oktober sampai 31 Desember 2024.
Foto: ANTARA FOTO/Yudi Manar
Sejumlah warga antre untuk membayar pajak kendaraan bermotor di Medan, Sumatera Utara, Senin (21/10/2024). Pemerintah Provinsi Sumatera Utara menggelar pemutihan pajak atau penghapusan sanksi administrasi pajak kendaraan bermotor (PKB) dan bea balik nama kendaraan bermotor yang dilaksanakan dari 21 Oktober sampai 31 Desember 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kajian ekonomi dengan metode analisis sejarah dimulai oleh Ibnu Khaldun (1332–1406 M) lalu dilanjutkan oleh muridnya al-Maqrizi (w 1442 M).

Ibnu Khaldun, sebagaimana dikutip dari Muqaddimah-nya, menceritakan bagaimana berbagai peradaban manusia muncul, mencapai puncaknya, lalu hilang.

Baca Juga

Dalam pandangan Ibnu Khaldun, pajak yang tinggi atau mencekik rakyat, dinilai sebagai salah satu faktor yang menyebabkan keretakan sebuah peradaban.

Sebaliknya, menurut Ibnu Khaldun, tingkat pajak yang rendah akan mendorong produksi. Sehingga ekonomi meningkat, penerimaan pajak akan meningkat. Akan tetapi, pajak yang tinggi akan mendorong masyarakat berhenti produksi, sehingga ekonomi menurun, lalu penerimaan pajak ikut menurun, akhirnya peradaban akan menurun.

Ibnu Khaldun juga berpandangan bahwa pemerintah seharusnya tidak berbisnis atau berkompetisi dengan pihak swasta, karena pihak swasta akan bisa kalah dengan mudah.

Hal ini merupakan disincentive bagi pihak swasta untuk berproduksi atau berdagang, yang dampaknya juga bisa kembali kepada rendahnya penerimaan pajak negara.

Ibnu Khaldun menekankan bahwa Allah SWT telah menyediakan segala sesuatu buat manusia, tetapi manusia perlu untuk bekerja untuk mendapatkan hal tersebut guna mendapatkan keuntungan dan juga keperluan bagi hidupnya.

photo
Warga membayar Pajak Bumi dan Bangunan melalui mobil layanan keliling pembayaran PBB di Kota Kediri, Jawa Timur, Ahad (13/4/2025). Pemerintah daerah setempat mengoperasikan sejumlah mobil layanan pembayaran pajak secara berkeliling sebagai upaya menyosialisasikan sadar pajak sekaligus mempermudah masyarakat melakukan pembayaran pajak bumi dan bangunan. - (ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani)

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement