REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO— Innalillahi wa inna ilaihi rajiun. Kabar duku menyelimuti keluarga besar Al-Azhar mesir dan dunia Islam. Salah satu putra terbaiknya, Syekh Omar Hashem meninggal dunia, Selasa (7/10/2025).
Dikutip dari laman resminya di Facebook, jenazah Syekh Omar Hashem akan dishalatkan hari ini setelah sholat Zhuhur di Masjid Al-Azhar, Kairo kemudian jenazah akan dimakamkan di peristirahatan terakhir.
Jenazah dimakamkan juga hari ini di Makam Keluarga yang terletak di Hashimiya Desa Bani Amer, Pusat Zagazig, Kegubernuran Sharqiya, setelah shalat zuhur. Sedangkan takziyah akan dilaksanakan hari ini di Lapangan Hashimiya di desa Bani Amer, dan pada Kamis di Kairo.
Desa tersebut sedang bersiap untuk menerima jenazah Dr Ahmed Omar Hashem, yang diperkirakan akan tiba pada Selasa sore, setelah shalat jenazah di Masjid Al-Azhar.
Dr Ahmed Omar Hashim meninggal dunia pada Selasa dini hari, setelah dibawa ke rumah sakit di Kairo.
Grand Syekh Al-Azhar Mesir, Syekh Ahmed El Tayeb, menyebut almarhum Ahmed Omar Hasyim adalah seorang ulama Azhari yang otentik dan salah satu ulama hadits yang paling terkemuka di zaman ini.
Syekh Azhar menyatakan yang diberkahi dengan ucapan dan kefasihan yang baik, keikhlasan dalam berdakwah kepada Allah, melayani sunnah Nabi-Nya, dan menyebarkan ilmu pengetahuan, dan khutbah-khutbah, buku-buku, serta kuliah-kuliahnya akan tetap menjadi sumber yang segar bagi para pelajar ilmu pengetahuan dan para peneliti.
Syeikh Azhar menyampaikan belasungkawa yang tulus kepada keluarga almarhum, rekan-rekannya, para mahasiswa, pelajar dan pecinta ilmu, berdoa kepada Allah SWT agar mengampuni almarhum, dan memberinya ketenangan dan kenyamanan.
“Semoga Allah SWT menjadikan usahanya dalam menyebarkan ilmu sebagai syafaat baginya, dan memberikan kesabaran dan ketabahan kepada keluarga dan kerabatnya,” kata dia.
Lahir pada 6 Februari 1941 di Kegubernuran Sharqiya, Dr Ahmed Omar Hashem lulus dari Fakultas Ushuluddin di Universitas Al-Azhar pada 1961.
Dia memperoleh gelar sarjana tinggi di bidang ilmu hadits pada 1967, dan naik melalui peringkat akademik hingga memperoleh gelar profesor pada 1983.
Almarhum juga menjabat sebagai dekan Fakultas Ushuluddin di Al-Azhar Zagazig pada 1987, kemudian menjadi Rektor Universitas Al-Azhar Kairo pada 1995, melanjutkan karier ilmiah yang cemerlang selama beberapa dekade. Sosok yang tercatat sebagai anggota Dewan Ulama Senior Al-Azhar ini juga dikenal sebagai singa podium karena ceramah-ceramahnya yang tajam dan sarat pesan.
Ikuti Whatsapp Channel Republika