Jumat 26 Sep 2025 20:22 WIB

PBNU Apresiasi Prabowo Soal Kesediaan Kirim Pasukan ke Palestina

Sikap keras kepala Israel yang didukung oleh Amerika Serikat terus ditunjukkan.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Muhammad Hafil
Pasukan TNI berjaga di perempatan Pasar Senen, Jakarta, Sabtu (30/8/2025). Mereka menghalau para pendemo untuk memasuki kawasan Mako Brimob Kwitang.
Foto: Muhammad Hafil / Republika
Pasukan TNI berjaga di perempatan Pasar Senen, Jakarta, Sabtu (30/8/2025). Mereka menghalau para pendemo untuk memasuki kawasan Mako Brimob Kwitang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Ahmad Fahrur Rozi yang akrab disapa Gus Fahrur mengapresiasi dan memuji pidato presiden RI Prabowo Subianto yang telah tegas menunjukkan dukungan untuk kemerdekaan dan perdamaian di Palestina.

"Pidato beliau sangat penting dan strategis, menunjukkan karakter kepemimpinan bangsa Indonesia yang tegas, gagah dan berani di forum internasional," kata Gus Fahrur kepada Republika, Jumat (26/9/2025)

Baca Juga

Ia mengatakan, kesediaan presiden RI mengirimkan pasukan perdamaian untuk menjaga dan mewujudkan kemerdekaan negara Palestina adalah tindakan nyata yang dapat menjadi contoh. Kesediaan Indonesia untuk mengirim pasukan juga penarik bagi negara lain di seluruh dunia untuk bersama-sama berbuat nyata mendukung kemerdekaan negara Palestina.

"Kita bangga dengan ketegasan presiden RI di depan sidang PBB yang sedemikian lancar, fasih dan tidak ada keraguan untuk mewujudkan kemerdekaan negara Palestina," ujarnya.

Sebelumnya, Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyampaikan apresiasi tinggi kepada Presiden RI Prabowo Subianto yang telah hadir dan menyampaikan pidato yang sangat penting. Momentum historis Indonesia ini menjadi perhatian global setelah sekian tahun presiden Indonesia tidak tampil di PBB.

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional, Profesor Sudarnoto Abdul Hakim memandang kehadiran Prabowo Subianto menjadi salah satu modal bagi Indonesia sebagai global player yang diperhitungkan. Sekarang adalah momentum dan peluang Indonesia berperan secara global melalui PBB dan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI).

"Namun melihat keengganan, kecongkakan dan sikap keras kepala Israel yang didukung oleh Amerika Serikat terus ditunjukkan antara lain dengan tetap menolak semua keputusan pertemuan multilateral dan bahkan sudah melakukan veto untuk yang kesekian kalinya, maka saya berpandangan bahwa tidak ada jaminan Israel akan segera menghentikan genosida dan penghancuran," kata Sudarnoto kepada Republika, Kamis (25/9/2025)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement