Jumat 26 Sep 2025 06:53 WIB

Aksi Anggota Parlemen Italia Protes Serangan Israel Terhadap Aktivis di Global Sumud

Parlemen Italia menduduki ruangan tuntut keterlibatan pemerintah.

Fregat AL Italia Virginio Fasan saat berlayar di Laut Mediterania. Kapal ini dikirim mengawal Armada Sumud Global pada 24 September 2025.
Foto: Dok AL Italia
Fregat AL Italia Virginio Fasan saat berlayar di Laut Mediterania. Kapal ini dikirim mengawal Armada Sumud Global pada 24 September 2025.

REPUBLIKA.CO.ID, ROMA — Sekelompok anggota Parlemen Italia secara simbolis menduduki ruang Parlemen untuk menuntut pemerintah mereka meminta pertanggungjawaban Israel setelah serangan terhadap armada aktivis Italia yang ikut serta dalam armada Gaza.

Dalam sebuah wawancara dengan Aljazeera Net, dikutip Jumat (26/9/2025), anggota parlemen Stefania Ascari mengatakan bahwa pemerintah harus bertindak untuk menghentikan genosida terhadap Palestina.

Baca Juga

Ascari, seorang anggota Parlemen dari Five Star Movement, memimpin protes dengan anggota parlemen Five Star Movement lainnya pada Rabu (24/9/2025) lalu.

Dia duduk di lantai di ruang paripurna Parlemen, diikuti oleh anggota Parlemen dari Partai Demokratik dan Kiri Hijau, koresponden Aljazeera Net di Italia melaporkan. Protes berlangsung selama beberapa waktu dan kemudian Parlemen kembali bekerja.

"Hari ini, setelah kami menduduki aula dan menghentikan pekerjaan, kami mendapat komitmen dari Menteri Pertahanan untuk hadir di hadapan Parlemen," kata anggota parlemen Italia itu.

Dia menekankan mereka akan terus melakukan protes dan menduduki aula hingga pemerintah menjamin perlindungan bagi seluruh warga negara yang berada di atas Global Resilience Flotilla.

Sedikitnya 10 kapal dari Global Steadfastness Flotilla diserang oleh pesawat tak berawak dan ledakan-ledakan terdengar, tanpa mengkonfirmasi tingkat kerusakan pada kapal-kapal tersebut atau korban jiwa, koresponden Aljazeera melaporkan pada hari Rabu dini hari.

Komite yang mengawasi Global Resilience Flotilla mengatakan di akun media sosialnya bahwa 13 ledakan dan gangguan komunikasi yang meluas di kapal-kapal armada terdeteksi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement