REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para ulama fikih (fuqaha) tak sependapat mengenai hukum sholat berjamaah di masjid. Yakni, apakah wajib atau sunnah. 

Dikutip dari Ustadz Syamsuddin Noor dalam Pedoman Shalat Berjamaah Menurut Tuntunan Rasulullah SAW, berikut di antara pendapat para ulama tersebut:

• Atha, Hasan Al Basyri, Az-Zauzi, Abu Tsaur, dan Imam Ahmad menetapkan bawha sholat berjamaah lima waktu di masjid hukumnya fardhu ain tetapi bukan syarat sahnya sholat.
• Daud bin Ali menetapkan bahwa berjamaah pada sholat fardhu adalah wajib dan menjadi syarat sahnya sholat.
• Ulama-ulama pengikut mazhab Hanafi, Maliki, dan Syafii, menetapkan bawha sholat berjamaah lima waktu di masjid hukumnya fardu kifayah seperti yang dikemukan oleh Imam Nawawi dri pengikut mazhab Syafii.
• Imam Abu Hanifah dan Imam Malik mengatakan bahwa sholat berjamaah lima waktu di masjid adalah sunnah yang ditekankan (Muakkad).

Menurut Ustadz Syamsuddin Noor, kebanyakan para fuqaha berpendapat sholat berjamaah di masjid lima waktu adalah wajib bahkan ada yang menjadikannya sebagai syarat sah sholat. Terlepas dari persoalan wajib atau sunnah berjamaah pada sholat lima waktu, yang jelas sholat berjamaah itu sangat diutamakan oleh Rasulullah SAW dan para sahabat. Sebenarnya itulah yang menjadi dasar kekuatan umat Islam pad amasa-masa keemasannya dengan mengutamakan sholat berjamaah untuk terus membina kesatuan umat.

Keutamaan sholat berjamaah

Sholat memberikan banyak manfaat bagi yang istiqamah menjalankannya. Selain itu, sholat memiliki banyak keutamaan, apalagi jika ditunaikan berjamaah. Dari Sayyidina lbnu Umar Radhiyallahu 'anhuma, sesungguhnya baginda Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

"Sholat berjamaah 27 derajat lebih utama daripada sholat sendirian." (HR Imam Malik, Bukhari, Muslim, Tirmidzi, dan Nasa'i, dari Kitab At-Targhib)

Satu hal yang perlu diketahui, tidak satu pun ulama yang menyatakan shalat berjamaah hukumnya sunah biasa. 

Sholat berjamaah adalah sunnah muakadah bagi laki-laki dalam menjalankan sholat lima waktu. Menurut Mazhab Maliki dan Hambali, hukumnya wajib.

Rasulullah bersabda, “Demi Tuhan yang jiwaku berada dalam kekuasaan-Nya. Sungguh aku sangat ingin menyuruh orang-orang mengumpulkan kayu bakar, lalu menyuruh seseorang supaya menyerukan azan, kemudian menyuruh seseorang pula untuk menjadi imam bagi orang banyak. Sementara itu, aku akan pergi mendatangi orang-orang yang tidak shalat berjamaah, lalu aku bakar rumah-rumah mereka.” (HR Bukhari Muslim). 

Ikuti Whatsapp Channel Republika