Rabu 17 Sep 2025 16:22 WIB

Perlawanan Gaza tak Padam, Pakar Militer Ini Prediksi Video Serangan Pejuang Segera Rilis

Pejuang Gaza terus melakukan perlawanan terhadap tentara Israel.

Anggota Brigade Izzedine al-Qassam, sayap bersenjata Hamas, mengambil bagian dalam parade gencatan senjata di Deir al-Balah, Jalur Gaza, Ahad, 19 Januari 2025.
Foto: AP Photo/Abdel Kareem Hana
Anggota Brigade Izzedine al-Qassam, sayap bersenjata Hamas, mengambil bagian dalam parade gencatan senjata di Deir al-Balah, Jalur Gaza, Ahad, 19 Januari 2025.

REPUBLIKA.CO.ID, DOHA— Pensiunan Mayor Jenderal Fayez Al-Duwairi, pakar militer dan strategi, mengatakan dirinya memperkirakan video-video yang mendokumentasikan operasi perlawanan di Kota Gaza akan muncul dalam waktu 24-36 jam.

Perkiraan ini muncul dengan menghubungkan sifat dari tahapan-tahapan di lapangan, dan menekankan bahwa operasi militer yang tergesa-gesa akan membunuh para sandera.

Baca Juga

Dalam sebuah analisis tentang adegan militer di Jalur Gaza, dikutip Aljazeera, Rabu (17/9/2025), Al-Duwairi menjelaskan operasi Israel telah memasuki fase baru yang mengikuti urutan logis mudah ditebak yaitu memaksakan kontrol, kemudian pemindahan paksa, lalu mencari terowongan, dengan mempertimbangkan setiap tujuan saling melengkapi tujuan sebelumnya dan tidak dapat dilampaui tanpa mencapainya.

Menurut sumber-sumber medis dan lokal, 82 warga Palestina telah menjadi martir sejak fajar pada Selasa (16/9/2025), termasuk 69 orang di Kota Gaza, seiring dengan meningkatnya pengemboman di lingkungan perumahan dan tempat penampungan, dan serangan-serangan yang menargetkan rumah-rumah para pengungsi di dekat Keamanan Umum.

Tujuan strategis utamanya adalah mengosongkan jalur utara dan memberlakukan kontrol penuh atas provinsi Gaza.

Hal ini berarti mengubah sebagian besar wilayah menjadi zona penyangga di bawah kendali militer dan mengosongkan wilayah tersebut untuk memfasilitasi operasi darat berikutnya, kata al-Duwairi.

Untuk mencapai tujuan ini, diperlukan peningkatan daya tembak dan perluasan cakupan manuver darat, ujarnya. Jika tidak, kemampuan untuk melakukan pemindahan paksa akan tetap terbatas, dengan penderitaan warga sipil yang semakin meluas.

Tim penyelamat melaporkan telah menemukan mayat dan korban luka-luka dari bawah reruntuhan rumah-rumah warga yang mengungsi di dekat Persimpangan Keamanan Umum.

Sementara puluhan keluarga masih terjebak di bawah reruntuhan dalam kondisi yang sulit, dan akses tim ambulans masih sulit.

photo
Pengungsi Palestina yang melarikan diri dari Jalur Gaza utara membawa barang-barang mereka di sepanjang Jalan Laut, di Gaza tengah, Kamis, 4 September 2025. - (AP Photo/Jehad Alshrafi)

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement