Selasa 09 Sep 2025 23:58 WIB

28 Tahun Mengurus Haji, Sosok Srikandi Ini Berbagi Kunci Sukses Layanan Maksimal untuk Jamaah

Sri Ilham Lubis menyampaikan sejumlah catatan penyelenggaraan haji.

Rep: Muhyiddin / Red: Nashih Nashrullah
Mantan Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Kementerian Agama (Kemenag), Sri Ilham Lubis (kedua dari kanan).
Foto: Dok Istimewa
Mantan Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Kementerian Agama (Kemenag), Sri Ilham Lubis (kedua dari kanan).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA – Mantan Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Kementerian Agama (Kemenag), Sri Ilham Lubis menyampaikan pesan penting soal kunci sukses penyelenggaraan ibadah haji.

Menurutnya, keberhasilan layanan haji bukan semata-mata soal sistem, melainkan juga bagaimana membangun komunikasi yang baik dengan otoritas Arab Saudi.

Baca Juga

Dalam acara "Evaluasi dan Pengendalian Mutu Layanan Direktorat Pelayanan Haji Luar Negeri" di Yogyakarta, Senin (8/9/2025) malam, perempuan yang telah mengabdi 28 tahun di bidang perhajian itu menuturkan pengalamannya berhadapan langsung dengan mitra di Arab Saudi.

“Semua orang Arab tidak terbiasa kerja dengan perempuan, berkomunikasi dengan perempuan. Tapi bismillah, saya lupakan jenis kelamin, percaya diri saja. Awalnya agak canggung, tapi lama- kelamaan mereka sudah terbiasa dan justru mencari saya," ujar Sri Ilham.

Baginya, kunci sukses diplomasi haji adalah menyentuh hati para mitra kerja di Arab Saudi. Usulan perbaikan, kata dia, tidak bisa disampaikan dengan nada memaksa, melainkan lewat komunikasi yang intens, penuh pengertian, dan fokus pada kebutuhan jamaah.

Jika usulan perbaikan tidak disampaikan, menurut Sri, orang Arab tidak akan mengetahui kebutuhan jamaah Indonesia. Awalnya mereka memang enggan karena merasa repot, tapi dengan pendekatan hati, mereka pasti mau bekerja lebih keras demi jamaah.

"Jika tidak berikan catatan, mereka tidak akan tahu bagaimana tuntutan misi haji kita apa, untuk mereka perbaiki. Arab butuh masukan kita. Karena mereka tidak tahu kebutuhan jamaah haji seperti apa," ucapnya.

Sri Ilham mencontohkan negosiasi terkait transportasi, katering, hingga tenda di Mina dan Arafah. Semua itu hanya bisa berjalan baik jika ada kesepakatan bersama yang dituangkan dalam aturan jelas.

Meski banyak kemajuan, Sri Ilham tetap menekankan perlunya sejumlah perbaikan. Ia mengusulkan penambahan petugas haji yang mendampingi jamaah di maktab, agar keluhan bisa langsung direspons di lapangan. "Kalau jumlah petugas kurang, akan berulang lagi. Armuzna krusial," ujarnya.

photo
Infografis haji mardud atau tertolak - (Dok Republika)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement