REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Lembaga Pembinaan Haji dan Umrah (LPHU) PP Muhammadiyah, Dr H Marjuki Al Jawiy, mengapresiasi Mochamad Irfan Yusuf alias Gus Irfan dilantik Presiden Prabowo Subianto sebagai Menteri Haji dan Umrah. Begitu pula, Dahnil Anzar Simanjuntak pada saat bersamaan menjadi Wakil Menteri Haji dan Umrah.
"Kami menyambut baik amanah baru yang diemban Gus Irfan dan Dahnil Anzar. Beliau sudah berpengalaman mengelola Badan Pengelola Haji (BP Haji), sehingga sangat memahami kebutuhan jamaah. Insya Allah dengan kepemimpinan beliau, penyelenggaraan haji dan umrah Indonesia akan semakin baik," kata Marjuki kepada wartawan di Jakarta, Senin (8/9/2025).
Marjuki menilai, pembentukan Kementerian Haji dan Umrah oleh Presiden Prabowo merupakan langkah strategis dalam meningkatkan kualitas pelayanan ibadah haji dan umrah. "Indonesia adalah negara dengan jamaah haji terbanyak di dunia. Sudah saatnya ada kementerian khusus yang mengelola secara lebih profesional, transparan, dan sesuai syariah," jelasnya.
Menurut dia, kehadiran Kementerian Haji dan Umrah juga menjadi jawaban atas harapan masyarakat agar pelayanan semakin tertib, adil, dan maslahat. Muhammadiyah, kata Marjuki, siap bersinergi mendukung kementerian baru tersebut.
"Kami di Muhammadiyah, khususnya LPHU, siap memberikan masukan, pandangan keagamaan, dan ikut mengawal agar pelaksanaan haji dan umrah benar-benar sesuai tuntunan syariah serta berpihak pada kepentingan jamaah," ucap Marjuki.
Dia menjelaskan, pengalaman Gus Irfan sebagai Kepala BP Haji sebelumnya sudah menunjukkan komitmen kuat dalam membangun komunikasi dengan berbagai pihak, termasuk ormas Islam. "Beliau terbukti aktif menjalin koordinasi, termasuk dengan Muhammadiyah, saat pembahasan RUU Haji maupun dalam program pembinaan layanan. Itu modal penting untuk memimpin kementerian ini," ujar Marjuki.